Kerja di Rumah, Ilmuwan Ini Temukan 9 Spesies Serangga Baru

24 Juni 2020 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serangga Megaselia steptoeae. Foto: Brian Brown/Biodiversity Data Journal
zoom-in-whitePerbesar
Serangga Megaselia steptoeae. Foto: Brian Brown/Biodiversity Data Journal
ADVERTISEMENT
Ilmuwan di Amerika Serikat harus bekerja dari rumah sebagai dampak pandemi virus corona. Hebatnya, ilmuwan-ilmuwan asal Los Angeles berhasil menemukan 9 spesies serangga baru saat bekerja dari rumah.
ADVERTISEMENT
Brian Brown, ahli biologi dari History Museum of Los Angeles, harus bekerja dari rumah sejak Maret lalu. Ia pun beralih menggunakan alat-alat sederhana untuk melanjutkan pekerjaannya.
Brown bersama koleganya, Lisa Gonzalez, akhirnya berhasil menemukan 9 spesies serangga baru dari koleksi museum tempatnya bekerja.
“Selalu menyenangkan menemukan hal baru, dan ini adalah salah satu kesenangan terbaik untuk pekerjaan ini,” ungkap Brown dilansir Wired.
“Bukan hanya soal menemukan hal yang sedikit lebih baru, kami juga menemukan banyak hal yang sangat berbeda setiap waktunya,” lanjut Brown.
Dr. Brian Brown berpose dengan tempat bekerjanya dari rumah selama lockdown virus corona. Foto: Natural History Museum of Los Angeles County
Brown dan Gonzalez mengakui bahwa bekerja dari rumah bukanlah hal yang mudah. Mereka tidak memiliki perlengkapan secanggih peralatan di museum tempatnya bekerja.
Kedua ahli biologi ini akhirnya berusaha bekerja menggunakan alat yang sudah berumur lebih dari 300 tahun: mikroskop.
ADVERTISEMENT
“Ini benar-benar membuat saya mengapresiasi apa yang ilmuwan pada masa lalu berhasil temukan dengan alat-alat seadanya,” ujar Gonzalez.
“Saya tidak memiliki kursi yang ergonomis di rumah, saya juga tidak memiliki mikroskop canggih. Kamu semua merasa (harus) mengapresiasi apa yang kita ambil secara cuma-cuma selama ini.”
Tidak berbeda dengan Gonzalez, Brown juga menjelaskan kesulitannya bekerja dari rumah. Ia bahkan harus membeli mikroskopnya sendiri dari internet.
“Kami tidak bisa pergi ke laboratorium saat ini, maka kami kembali mengidentifikasi lewat mikroskop dan mencari karakteristik yang sulit dilihat dengan mata telanjang,” kata Brown.
“Serangga ini ukurannya 2 milimeter. Mengidentifikasi spesimen seperti ini menggunakan morfologinya dapat menghabiskan 10 hingga 20 menit,” lanjut Brown.
Jenis lain dari serangga Dihrniphora incisuralis. Foto: Lynn Bergen
Brown dan Gonzalez memanfaatkan proyek yang disebut sebagai BioSCAN. Proyek ini telah mengumpulkan ribuan spesimen serangga dari seluruh AS dan dunia.
ADVERTISEMENT
Selama bertahun-tahun, kedua ahli biologi ini telah bekerja keras mengidentifikasi setiap serangga pada basis data tersebut. Jumlah spesies serangga yang teridentifikasi pun sudah meningkat jauh dari 3.500 pada tahun 1993 hingga sekitar 20.000 spesies saat ini.
“Saya cukup terkejut dengan skala spesies baru yang kita terus temukan,” ungkap Brown, yang pernah menemukan lalat yang tertarik pada asap baru-baru ini.
“Kita memiliki keanekaragaman dan spesies baru hidup di bawah hidung kita sendiri,” ujar Gonzalez. “Itu adalah sesuatu yang kebanyakan orang tidak sadari.”
(EDR)