Kerja Sama Prodia dan Good Doctor Beri Akses Cek Lab via GrabHealth

27 November 2020 21:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tenaga medis melakukan tes cepat (rapid test) COVID-19 terhadap warga di Gelanggang Olahraga Tebet, Jakarta, Senin (23/11/2020). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Tenaga medis melakukan tes cepat (rapid test) COVID-19 terhadap warga di Gelanggang Olahraga Tebet, Jakarta, Senin (23/11/2020). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Prodia dan Good Doctor resmi melaksanakan sebuah kerja sama yang menghasilkan layanan pemeriksaan kesehatan lewat aplikasi GrabHealth dari Good Doctor. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan kemudahan layanan kesehatan bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Prodia selaku pemimpin pasar di sektor laboratorium klinis di Indonesia,” ungkap Managing Director Good Doctor, Danu Wicaksana.
“Kerja sama strategis ini telah kami mulai sejak bulan September 2020 lalu dan kami yakini mendukung visi bersama Good Doctor dan Prodia untuk meningkatkan jangkauan akses layanan kesehatan digital yang praktis, aman dan tepercaya, kepada lebih banyak masyarakat di seluruh Indonesia terutama di masa pandemi COVID-19.”
Pemeriksaan kesehatan dari Prodia hasil kerja sama ini terdiri dai 9 buah paket pemeriksaan laboratorium. Pengguna akan bisa mengakses layanan pemeriksaan darah lengkap, fungsi liver, ginjal, gula, kolesterol, demam tifoid, demam dengue 1, demam dengue 2, serta vitamin D.
Saat ini, Prodia telah memiliki jaringan yang luas di seluruh Indonesia. Sebanyak 127 kota di 34 provinsi di Indonesia telah dijangkau oleh Prodia untuk memberikan layanan kesehatan terbaik.
ADVERTISEMENT
“Kolaborasi antara Prodia dan Good Doctor ini sejalan dengan komitmen Prodia untuk mengedepankan penggunaan teknologi dalam menciptakan transformasi digital pada bidang layanan kesehatan,” kata Direktur Bisnis dan Marketing Prodia, Indriyanti Rafi Sukmawati.
“Kerja sama ini menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat terhadap layanan pemeriksaan kesehatan yang berkualitas, terutama pada masa pandemi COVID-19.”
Ilustrasi virus corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
Layanan pemeriksaan kesehatan ini dapat langsung diakses melalui aplikasi Grab. Pengguna bisa langsung masuk ke fitur ‘Kesehatan’ atau GrabHealth.
Selanjutnya, pengguna bisa langsung memilih “Make Medical Appointment” atau “Buat Janji Medis” dan memilih lokasi pemeriksaan. Pada bagian ini, pengguna bisa memilih menu “Laboratorium Klinik Prodia”.
Terakhir, pengguna tinggal mengisi tanggal dan waktu pemeriksaan. Selain itu, pengguna juga akan diminta untuk mengisi data diri dan mengonfirmasi pemesanan dalam jangka 90 menit.
Akses layanan pemeriksaan (screening) awal COVID-19. Foto: dok istimewa
Selain melalui aplikasi Grab, pengguna juga bisa menggunakan “HealthMall” yang bisa diakses melalui halaman utama Good Doctor. Pengguna bisa langsung memilih “Buy Health & Beauty Products” untuk memulai pemesanan.
ADVERTISEMENT
Sebelum proses dilanjutkan, pasien akan diminta untuk berkonsultasi secara langsung dengan dokter dari Good Doctor. Pada sesi konsultasi ini, dokter dapat memberikan rekomendasi berupa pemeriksaan laboratorium di Prodia.
Jika sudah, pengguna hanya perlu memilih “Check Out” dan mengisi data pengiriman serta melakukan pembayaran. Setelah semua selesai, pilih “Konfirmasikan dan Bayar” untuk mengakhiri proses pemesanan.
Prodia dan Good Doctor meluncurkan kerja sama ini berbarengan dengan sebuah kegiatan virtual media gathering pada hari Kamis (26/11) lalu. Dalam kesempatan yang sama, seorang Spesialis Gizi Klinik Konsultan Obesitas dan Metabolisme, Dr. dr. Samuel Oetoro, MS., SpGK, juga turut menyampaikan pentingnya mewaspadai kondisi tubuh di tengah pandemi.
Menurut dr. Samuel, selama hampir 10 bulan menjalani kegiatan di rumah, kadar kolesterol dapat meningkat sebagai dampak kurangnya aktivitas fisik. “Pemeriksaan berkala komponen lemak darah atau profil lipid penting dilakukan berkala untuk mendeteksi peningkatan kadar kolesterol yang bisa saja tidak disertai gejala.”
ADVERTISEMENT
“Pemeriksaan berkala ini penting karena peningkatan kolesterol erat hubungannya dengan peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti serangan jantung koroner dan stroke,” ujar dr. Samuel.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar 2018, sekitar 35 persen penduduk Indonesia memiliki kadar kolesterol lebih tinggi dari batas normal. Menurut Imperial College London, setengah dari 3,9 juta kasus kematian di seluruh dunia yang terjadi akibat kolesterol juga terjadi di wilayah Asia, termasuk Indonesia.
“Angka kejadian kolesterol rendah lebih jarang ditemui dibandingkan dengan angka kejadian kolesterol tinggi. Seseorang dengan kadar kolesterol tinggi rentan mengalami penyumbatan berbagai pembuluh arteri dan peningkatan risiko pembentukan batu empedu,” tambah dr. Samuel.
(EDR)