Ketika Katak, Kadal, Tikus Sering Ditemukan dalam Salad Kemasan di AS

8 Agustus 2019 9:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadal masuk dalam salad kemasan. Foto: REUTERS/Mark Eastburn
zoom-in-whitePerbesar
Kadal masuk dalam salad kemasan. Foto: REUTERS/Mark Eastburn
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir, puluhan orang di Amerika Serikat kerap menemukan bahan makanan tambahan di dalam salad kemasan yang mereka beli di toko setempat. Bahan tambahan tersebut tak lain adalah hewan-hewan, yang entah disengaja atau tidak, masuk dalam kemasan salad.
ADVERTISEMENT
Hewan yang dimaksud di antaranya katak, tikus, kadal, atau bahkan kelelawar. Ironisnya, dalam 10 kasus yang ditemukan, hewan-hewan itu masih dalam keadaan hidup.
Para peneliti lantas meninjau laporan penemuan hewan dalam kemasan makanan dalam beberapa tahun terakhir hingga 2003. Mereka berhasil mengumpulkan 40 sampel pembelian salad kemasan di 20 negara bagian yang di dalam kemasan makanannya terdapat hewan liar, dengan 38 hewan yang ditemukan terjadi selama dekade terakhir.
Tim ilmuwan mencatat rinciannya, seperti tanggal, lokasi penemuan, jenis produk, kemasan produk, serta jenis hewan, termasuk hewan itu masih hidup atau tidak. Khusus untuk hewan yang telah mati, mereka mencatat apakah hewan itu masih utuh atau tinggal separuh.
Katak gunung liar berkaki kuning Foto: AP
Hasilnya, sekitar 53 persen hewan yang ditemukan dalam salad adalah katak, yang sebagian besarnya masuk kelompok katak pohon. Sedangkan 23 persen di antara adalah reptil dan hampir 18 persen merupakan mamalia. Sementara sisanya adalah burung.
ADVERTISEMENT
Sebagian mamalia yang ditemukan merupakan hewan pengerat. Namun ada satu kasus yang tergolong langka, yakni ditemukannya kelelawar berekor bebas Brasil (Tadarida brasiliensis) dalam kemasan salad di Florida pada tahun 2017. Kasus ini mendapatkan sorotan banyak media, karena kelelawar dikenal sebagai vektor bagi banyak orang, atau dengan kata lain memiliki penyakit yang bisa memengaruhi manusia.
Mereka juga mencatat, penemuan hewan dalam kemasan ini tiga kali lebih sering terjadi pada kemasan sayuran konvensional ketimbang dalam sayuran organik. Meski penelitian ini berfokus pada hewan bertulang belakang, para peneliti justru menemukan banyak kasus hewan invertebrata yang hidup dalam salad kemasan.
Kadal masuk dalam salad kemasan. Foto: REUTERS/Mark Eastburn
“Menunggu peninjauan secara menyeluruh, ini mungkin sebenarnya melebihi kasus vertebrata. Ada kemungkinan satwa liar yang masuk dalam kemasan salad lebih banyak dari yang pernah ditemukan, karena beberapa kasus mungkin tidak dilaporkan, atau hanya diliput oleh media cetak, yang tidak masuk dalam studi ini,” tulis para peneliti seperti dikutip Live Science.
ADVERTISEMENT
Popularitas salad kemasan telah melambung tinggi sejak diperkenalkan pada tahun 1980-an. Pertumbuhan industri yang sangat cepat, serta produksi yang mengandalkan mesin otomatis bisa menjadi penyebab bintang kecil nan liar masuk dalam kemasan salad, serta lolos dari pemindaian.
“Penelitian ini menjadi studi pertama yang membahas contoh satwa liar vertebrata kecil yang masuk dalam salad, dan masih belum jelas apakah kejadian ini menunjukkan krisis keamanan pangan atau keluhan terhadap kualitas makanan,” tulis peneliti.
Menurut para ilmuwan, diperlukan penelitian lebih lanjut dari proses panen hingga produksi bahan makanan untuk melihat bagaimana hewan-hewan ini menemukan jalan dan bisa masuk ke dalam kemasan salad, serta langkah-langkah apa yang bisa diambil untuk mencegahnya.
ADVERTISEMENT
Laporan hasil penelitian mereka ini sendiri telah dipublikasikan di jurnal Science of the Total Environment pada 20 Juli 2019.