Kisah Ibu Melahirkan 'Bayi Online' dari Sperma yang Dijual Online

23 September 2021 9:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Seorang ibu asal Inggris bernama Stephanie Taylor mengaku berhasil melahirkan bayi dari sperma yang dibeli secara online melalui aplikasi. Taylor pun menjuluki anak keduanya itu sebagai 'bayi online'
ADVERTISEMENT
Dikutip Mirror, awal mula Taylor memutuskan untuk melahirkan 'bayi online', berawal dari keinginan memiliki anak kedua dan tak mau Frankie, anak pertama yang akan berusia lima tahun menjadi anak tunggal. Frankie adalah anak yang dia lahirkan dari mantan pasangannya.
Taylor awalnya mencari cara bagaimana untuk hamil anak kedua dengan konsultasi ke klinik kesuburan. Namun, perempuan berusia 33 tahun itu mengurungkan niatnya karena mengetahui mahalnya biaya klinik kesuburan swasta di Inggris.
Setelah bercerita dengan seorang teman, Taylor disarankan untuk membeli sperma secara online menggunakan aplikasi bernama Just a Baby. Secara umum, aplikasi tersebut berkonsep sama dengan aplikasi kencan, Tinder di mana si pembeli sperma bisa swipe kanan dan kiri untuk memilih pendonor sesuai keinginannya.
Ilustrasi aplikasi Just a Baby. Foto: Dok. Just a Baby
Taylor menginginkan sperma dari pria yang tidak memiliki riwayat penyakit serius dan wajah yang mirip dengannya, agar anak yang dilahirkan nanti akan terlihat seperti kakaknya Frankie. Setelah membeli sperma, ia beralih ke eBay untuk memesan alat inseminasi.
ADVERTISEMENT
Alat inseminasi buatan bertujuan untuk meningkatkan jumlah sperma yang dapat mencapai saluran indung telur (tuba falopi), sehingga terjadi pembuahan dan kehamilan. Keberhasilan inseminasi buatan tergantung pada usia, penyebab infertilitas, dan penggunaan obat kesuburan.
Menariknya, Taylor sebelumnya tidak bisa menggunakan alat inseminasi dan mempelajarinya dari video tutorial YouTube. Ia berhasil mengandung pada percobaan pertama dan kemudian melahirkan 'bayi online' bernama Eden.
"Jika saya tidak memiliki akses ke semua itu secara online, maka dia tidak akan berada di sini. Tapi saya senang menjadi seorang ibu lagi dan saya bangga dengan cara dia datang ke dunia," kata Taylor.
Ilustrasi melahirkan bayi. Foto: Shutterstock
Proses kehamilan bayi Eden tergolong cepat. Setelah berkirim pesan di aplikasi Just a Baby selama tiga minggu, Taylor langsung menerima sperma yang dibelinya di rumah pada Januari 2020. Dia menggunakan sampel untuk membuahi dirinya sendiri dan dua minggu kemudian mengetahui bahwa dia hamil.
ADVERTISEMENT
Ibu dan saudara perempuannya senang, tetapi Taylor mengatakan ayahnya butuh waktu untuk menerima proses kehamilan yang dijalaninya. Tetapi sekarang ayah Taylor berpikir itu adalah keputusan yang brilian.
'Bayi online' Eden lahir pada 15 Oktober 2020 dengan berat 2,7 kilogram. Taylor tak lupa memberi tahu pendonor spermanya, jika telah melahirkan anak dari sperma yang ia berikan.
Menurut Taylor, sang pendonor mengatakan tidak akan ada masalah, jika Eden ingin bertemu dengannya ketika dia sudah lebih besar.
"Dia adalah orang yang luar biasa dan saya senang melakukannya lagi jika dia ingin lebih banyak anak di masa depan," kata pendonor sperma yang tak ingin disebut namanya.