news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kisah Nenek 102 Tahun yang Sembuh dari Virus Corona COVID-19 di Italia

3 April 2020 10:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Italica Grondona. Foto: Giovanni Toti/Facebook
zoom-in-whitePerbesar
Italica Grondona. Foto: Giovanni Toti/Facebook
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona tetap menyisakan kisah-kisah menarik yang dialami oleh penderitanya. Kisah menarik dan membawa semangat datang dari Italia, salah satu negara terparah dalam sebaran virus corona di benua Eropa.
ADVERTISEMENT
Ada seorang nenek bernama Italica Grondona, yang usianya sudah mencapai 102 tahun, telah dinyatakan sembuh dan pulih dari penyakit COVID-19. Grondona menghabiskan masa perawatan intensif selama 20 hari di rumah sakit San Martino di kota Genoa, Italia.
Nenek Grondona masuk ke rumah sakit pada awal Maret 2020 lalu. Awalnya, ia mengalami gagal jantung ringan sehingga perlu dilakukan perawatan intensif. Ketika melakukan tes COVID-19, Grondona dinyatakan positif mengidap penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.
Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melawati baru yang tutup di Bari, Italia. Foto: Shutter Stock
"Dia hanya memiliki beberapa gejala coronavirus ringan, jadi kami mengujinya dan dia positif. Tetapi kami sangat sedikit (melakukan perawatan), dia sembuh sendiri," kata dokter Vera Sicbaldi, seperti dikutip CNN.
Grondona meninggalkan rumah sakit pada 26 Maret 2020 dan sekarang akan menghabiskan waktu untuk pemulihan di rumah bersama keponakannya, Renato Villa Grondona. Putra satu-satunya Grondona meninggal di Amerika Serikat beberapa dekade yang lalu.
ADVERTISEMENT
Keponakan Grondona mengatakan bahwa gaya hidup yang mungkin telah memainkan peran penting dalam kemampuannya untuk mengalahkan virus corona. Grondona dikenal suka menari dan musik, dengan salah satu favoritnya adalah vokalis Queen, Freddy Mercury. Ia juga suka pembalap MotoGP, Valentino Rossi.
"Saya tidak tahu apa rahasianya, tetapi saya tahu dia adalah wanita yang bebas dan mandiri. Virus menyerah di depannya," kata Renato Villa Grondona.
Dokter Sicbaldi sangat terkesan dengan proses pemulihan Grondona dari penyakit COVID-19, yang telah mematikan bagi banyak orang di usia lanjut. Kasus ini pun akan dipelajari lebih dalam oleh tim dokter.
Atas apa yang terjadi, Grondona mendapatkan nama panggilan baru. "Kami menjulukinya 'Highlander' - yang abadi. Italica mewakili harapan bagi semua lansia yang menghadapi pandemi ini," kata Sicbaldi.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Sicbaldi mengatakan bahwa ada kemungkinan besar, Grondona adalah satu-satunya pasien yang juga selamat dari Flu Spanyol 1918. Pertimbangan ini berdasarkan usia Grondona yang sudah menginjak angka 102 tahun.
"Kami mendapat sampel serologis, dia adalah pasien pertama yang kami tahu yang mungkin telah melewati 'flu Spanyol' sejak ia lahir pada 1917," jelasnya.
Pandemi Flu Spanyol yang terjadi sekitar tahun 1918-1919, juga tidak kalah mematikan. Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention) sedikitnya 50 juta orang di seluruh dunia tewas akibat pandemi tersebut.
****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!