Klinik Mati Lampu, Dokter Terpaksa Gelar Operasi Pakai Baterai Mobil Listrik

19 September 2022 15:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi operasi. Foto: Gorodenkoff/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi operasi. Foto: Gorodenkoff/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Seorang dokter di Texas, AS, tampaknya telah membuat sejarah di dunia medis. Ia mengaku telah menggelar operasi vasektomi yang ditenagai oleh mobil listrik.
ADVERTISEMENT
Peristiwa tersebut dialami oleh dr. Christopher Yang. Cerita bermula ketika klinik tempat dia bekerja mendadak mengalami 'mati lampu' atau pemadaman listrik pada Jumat (2/9).
Kondisi tak terduga itu terjadi saat dr. Yang hendak melakukan operasi vasektomi pada salah satu pasiennya. Salah seorang staf klinik memberikan saran unik agar prosedur tetap bisa dilakukan hari itu juga.
Bukan menggunakan genset pada umumnya, melainkan memanfaatkan baterai mobil listrik milik sang dokter. dr. Yang kebetulan memiliki mobil, atau lebih tepatnya truk pikap, listrik Rivian R1T yang masih berusia empat bulan.
Saran nyeleneh tersebut rupanya dipertimbangkan serius oleh dr. Yang, mengingat si pasien menolak jadwal ulang operasi karena sudah mengambil cuti.
"Ketika berbicara dengan pasien, kami menyebutkan bahwa kami dapat menjadwal ulang prosedur itu, atau, jika dia siap, kami dapat melakukan vasektomi menggunakan tenaga dari truk. Dan dia tertawa, dan kami setuju (prosedur tetap dilakukan)," aku dr. Yang kepada media lokal WGLT.
ADVERTISEMENT
dr. Yang sempat khawatir daya baterai di Rivian R1T tidak cukup, atau mungkin operasi akan terganggu. Itu sebabnya dia menyiapkan rencana cadangan menggunakan perangkat cautery genggam.
Beruntung, rencana cadangan itu tidak dibutuhkan. Daya dari truk pikap listriknya sanggup menghidupi prosedur operasi vasektomi selama 20 menit, bahkan mampu menyalakan kipas kecil di dalam ruang bedah karena AC padam.
dr. Yang mengaku cukup terkejut prosedur operasinya berjalan mulus. Ia dan pasiennya tertawa terkait 'eksperimen' itu pasca-operasi.
"Setelah kami selesai, saya memberi tahu keluarganya. Kami semua tertawa bersama," katanya
Si dokter membagikan kisahnya yang menarik ini di akun Twitter miliknya.