news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Komet 'Angsa Ekor Biru' Terlihat Jelas Subuh Ini, Paling Terang di 2020

13 Mei 2020 2:44 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan Komet SWAN.  Foto: NASA
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan Komet SWAN. Foto: NASA
ADVERTISEMENT
Salah satu fenomena langka benda langit bisa disaksikan langsung pada Rabu (13/5) pagi atau sekitar setelah waktu subuh. Komet C/2020 F8 (SWAN) yang dianggap paling terang di tahun 2020 ini akan melintas di langit Indonesia dan dapat disaksikan dengan mata telanjang.
ADVERTISEMENT
Komet SWAN disebut juga komet 'angsa ekor biru' ini akan mendekati Bumi dengan jarak terdekat sekitar 83 juta kilometer. Komet SWAN hanya bisa dinikmati oleh pengamat di Indonesia ketika berada pada ketinggian 20 derajat di atas ufuk, yakni pada tanggal 12 dan 13 Mei 2020 ketika Matahari berada pada ketinggian 6 derajat di bawah ufuk atau ketika fajar sipil (civil dawn). Fajar sipil ditandai dengan makin terangnya kondisi di sekitar, sebelum Matahari terbit.
Sebaiknya, waktu yang tepat untuk melihat komet SWAN adalah sebelum pukul 05.00 WIB, atau tepatnya sebelum Matahari terbit. Karena setelah Matahari mulai terbit, keindahan komet yang paling terang dengan ekor yang panjang ini tidak akan terlihat.
ADVERTISEMENT
Komet SWAN dapat disaksikan dari arah timur laut (71 derajat) dan berada di konstelasi Pisces dekat bintang Alpherg (Eta Piscium). Komet SWAN diperkirakan akan memiliki magnitudo tampak sebesar +3,3 atau +3,4 akibat pelemahan atmosfer, artinya dapat diamati dengan mata telanjang.
Penampakan komet SWAN memang bisa dilihat dengan mata telanjang, tapi dengan syarat para penonton harus berada di tempat yang lebih gelap, jauh dari polusi cahaya, dan horison timur yang tidak terhalang bangunan atau pohon.
Ilustrasi komet atau bintang berekor. Foto: pixabay/WikiImages
Jika kamu tinggal di pinggiran kota, kamu bisa mengamatinya dengan menggunakan kamera DSLR. Caranya, arahkan kamera ke Timur dengan ketinggian antara 10 hingga 30 derajat, lalu ambil foto dengan ISO tinggi dan waktu bukaan sekitar 30 detik.
ADVERTISEMENT
Setelah mendekati Bumi, komet SWAN akan bergerak mendekati Matahari dan berada di titik terdekat Matahari (perihelion) pada 27 Mei, pukul 19.50.11 WIB pada jarak 64,4 juta kilometer dengan magnitudo tampak sebesar +3,7.

Asal usul komet SWAN

Komet SWAN adalah komet yang dipotret oleh kamera Solar Wind Anisotropic (SWAN) yang terletak di wahana antariksa Solar and Heliospheric Observer (SOHO). Komet ini pertama kali diabadikan pada 25 Maret 2020 dan berada di konstelasi Grus. Grus dalam Bahasa Latin berarti Angsa, sepadan dalam Bahasa Inggris, Swan. Kemudian, komet ini juga terkenal dengan ekor birunya yang terang.
Penemu komet ini adalah seorang astronom asal Australia bernama Michael Mattiazzo. Komet ditemukan saat Mattiazzo melihat hasil pengamatan kamera SWAN yang terpasang di satelit SOHO, yakni satelit milik Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Badan Antariksa AS (NASA) yang digunakan untuk mengamati Matahari selama 24 jam.
ADVERTISEMENT
Alhasil penamaan SWAN berasal dari alat kamera yang digunakan Mattiazzo saat melihat pertama kali komet angsa ekor biru tersebut. Fenomena kemunculan komet SWAN tergolong langka, karena memiliki periode orbit 25 juta tahun dan jauh lebih jarang terlihat dari komet Halley yang muncul setiap 76 tahun sekali.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.