Komet Sebesar Kota Bekasi Meluncur Dekati Matahari, Bisa Dilihat dari Bumi?

2 Juli 2021 8:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi komet. Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi komet. Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Para astronom mengatakan bahwa saat ini komet terbesar yang pernah ditemukan sedang bergerak mendekati matahari.
ADVERTISEMENT
Pedro Bernardinelli, seorang astrofisikawan di University of Pennsylvania, memperkirakan inti es berdebu dari objek tersebut punya panjang sekitar 100 hingga 201 kilometer, atau hampir setara dengan kota Bekasi. Ini menjadikan komet C/2014 UN271 sebagai komet terbesar yang pernah ditemukan.
Saat ini, UN271 sedang berada di orbit Neptunus. Ia diperkirakan akan melesat menuju tata surya. Es komet akan menguap oleh panas matahari hingga membentuk kepala dan juga ekor yang bersinar. Pada tahun 2031, Un271 diprediksi berada dalam jarak 1,6 miliar kilometer dari matahari sebelum akhirnya kembali ke tepi galaksi dengan lingkungan dingin dan gelap.
Kendati mustahil pesawat luar angkasa bisa bertemu dengan komet UN271, namun astronom bisa segera mempersiapkan teleskop mereka untuk melihatnya bersinar dan memudar kala komet mendekati matahari dalam detail yang menakjubkan.
Diagram orbit yang menunjukkan proyeksi jalur Komet Bernardinelli-Bernstein melalui tata surya. Foto: NASA
“Komet itu seperti kucing. Kamu tidak pernah tahu apa yang akan ia lakukan,” kata Meg Schwamb, astronom di Queen’s University Belfast. “Aku siap untuk menyaksikannya.”
ADVERTISEMENT
Berdasarkan big data survei pencarian, ada lebih dari 800 komet di orbit Neptunus. Salah satunya adalah UN271 yang sejauh ini menjadi komet paling menarik bagi para astronom.
Komet UN271 sendiri pertama kali ditemukan pada 2014. Ia berasal dari Oort Cloud. Ketika UN271 baru ditemukan, ia memicu banyak penasaran para ilmuwan. Salah satunya adalah Dr. Schwamb dan rekannya yang langsung memutuskan untuk melihat lebih dekat UN271 dengan menggunakan teleskop di Afrika Selatan dan Namibia. Meski jaraknya cukup jauh, es yang lebih mudah menguap mulai terurai oleh sinar matahari.
Komet Bernardinelli-Bernstein dicitrakan pada 27 Juni dari Chili dengan teleskop CHI-1. Foto: M. Rocchetto & E. Guido/Telescope Live
Secara resmi UN271 dikategorikan sebagai komet kolosal. Pada 24 Juni 2021, komet C/214 UN271 diberi nama Bernardinelli-Bernstein. Nama itu disematkan karena komet UN271 pertama kali ditemukan oleh Dr. Bernardinelli dan Gary Bernstein, astronom di University of Pennsylvania.
ADVERTISEMENT
Komet Bernardinelli-Bernstein membutuhkan waktu kira-kira 3 juta tahun untuk satu kali mengelilingi matahari. Fenomena komet Bernardinelli-Bernstein mendekati matahari akan menjadi peristiwa sangat langka, atau bisa jadi sebagai kesempatan satu-satunya umat manusia untuk menyaksikannya.
Pada 2031 mendatang, jika kamu kebetulan memiliki teleskop, jangan lupa meluangkan waktu di tengah malam yang gelap untuk melihat ke atas awan. Di antara bintang-bintang yang terang, siapa tahu kamu menemukan cahaya panjang dari komet Bernardinelli-Bernstein.
****
Saksikan video menarik di bawah ini: