Koprol Sepanjang Jalan, Lihat Tingkah Lucu Orang Utan Kalimantan Ini

30 Mei 2022 9:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satu dari dua individu Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) bergelantungan di pohon di Desa Sumber Bakti, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya, Aceh, Sabtu (25/9). Foto: Kanaya Afiqah/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Satu dari dua individu Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) bergelantungan di pohon di Desa Sumber Bakti, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya, Aceh, Sabtu (25/9). Foto: Kanaya Afiqah/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah penampakan tak biasa terlihat di Suaka Margasatwa (SM) Lamandau, Kalimantan Tengah. Dalam video yang diunggah akun Instagram Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, terlihat tingkah lucu dari seekor orang utan yang melakukan koprol.
ADVERTISEMENT
Video tersebut hanya berdurasi 15 detik. Namun dari awal video, terlihat orang utan remaja dengan nama Satria ini terus-terusan melakukan koprol.
Setelah empat kali berguling, Satria kemudian tampak berjalan santai satu kawasan SM, sambil melihat lingkungan sekitar. Namun tak lama setelah itu, ia kembali melakukan aksi koprolnya lagi sampai tak terlihat kamera.
Satria merupakan salah satu orang utan yang dirawat di Camp Rasak, camp monitoring yang dikelola BKSDA Kalimantan Tengah. Selain Satria, ada juga Endut, dan Bumi. Mereka bertiga merupakan orang utan yatim piatu soft release.
Ketiga orang utan berjenis kelamin jantan ini secara rutin dibawa untuk berlatih di hutan yang ada di sekitar Camp Rasak. Secara bergantian, tiap hari staf camp membawa mereka untuk berlatih beberapa kemampuan dasar.
ADVERTISEMENT
Kemampuan yang dilatih itu berguna untuk orang utan dapat bertahan hidup di hutan secara mandiri. Salah satu contohnya yakni membuat sarang.
Saat dibawa berlatih di hutan, Satria dan teman-temannya dilepaskan di tempat latihan yang berbeda. Menurut catatan Orang Utan Foundation, ada alasan di balik ketiganya tak dilatih bersamaan. Mengapa?
Layaknya teman bermain, saat digabung, mereka hanya akan bermain bersama-sama sepanjang hari. Memang terdengar menggemaskan, namun terkadang mereka tak bisa dilepas berbarengan setiap hari karena mereka harus belajar bertahan hidup secara mandiri.