Korea Utara Salahkan ‘Benda Alien’ Biang Keladi Wabah Covid di Negaranya

2 Juli 2022 13:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, meninjau apotek di Pyongyang, Korea Utara, pada Minggu (15/5/2022). Foto: KNCA/via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, meninjau apotek di Pyongyang, Korea Utara, pada Minggu (15/5/2022). Foto: KNCA/via Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bukan Korea Utara namanya kalau enggak kontroversial. Setelah Kim Jong-un memberi nama program vaksin COVID-19 dengan sebutan ‘Ramuan Cinta Abadi’, kini Korea Utara mengklaim bahwa wabah COVID-19 pertama di negaranya disebabkan oleh pasien yang menyentuh ‘benda alien’ di dekat perbatasan Korea Utara.
ADVERTISEMENT
Dugaan itu didapat setelah Korut melakukan investigasi dan kini memerintahkan rakyatnya untuk waspada terhadap benda-benda asing yang bisa dibawa oleh angin.
“Waspada menangani benda-benda asing yang datang oleh angin dan fenomena iklim lainnya serta balon di daerah-daerah sepanjang garis demarkasi dan perbatasan (Korea Selatan),” kata Pemerintah Korea Utara sebagaimana dikutip Reuters.
Dengan kata lain, secara tidak langsung Korea Utara sebenarnya ingin menyalahkan Korea Selatan atas wabah corona di negaranya. Wabah itu diduga dikirim melalui balon udara oleh pembelot dan aktivis Korea Utara, ketika balon melintas perbatasan yang dijaga ketat. Balon itu membawa selebaran dan bantuan kemanusiaan.
Ilustrasi alien. Foto: needpix
Menanggapi klaim tersebut, Kementerian Unifikasi Korea Selatan yang menangani urusan antar-Korea mengatakan bahwa tidak mungkin virus bisa masuk ke Korut melalui selebaran yang dikirim melintas perbatasan.
ADVERTISEMENT
Adapun kasus pertama corona di Korea Utara, menurut kantor berita resmi KCNA, bermula dari seorang tentara berusia 18 tahun dan seorang anak TK berusia 5 tahun yang menyentuh benda tak dikenal di sebuah bukit di sekitar barak dan tempat tinggal di wilayah Kumgang pada awal April 2022.
Tak lama setelah menyentuh ‘benda alien’, keduanya menunjukkan gejala dan dinyatakan positif corona. Sejak saat itu, virus corona di Korea Utara semakin menyebar hingga tak terkendali.
Kendati begitu, Korea Utara mengklaim bahwa saat ini gelombang Covid di negaranya telah menunjukkan tanda-tanda mereda, meski para ahli menduga ada banyak kasus yang tidak dilaporkan atau tidak tercatat oleh pemerintah Korut.
Korea Utara melaporkan 4.570 penambahan kasus dengan gejala demam pada Jumat (1/7), dengan jumlah total pasien demam yang tercatat hingga akhir April mencapai 4,74 juta jiwa.
ADVERTISEMENT