news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Laki-laki Lebih Sering Anggap Dirinya Lebih Pintar daripada Orang Lain

8 April 2018 15:07 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berpikir Kritis (Foto:  Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Berpikir Kritis (Foto: Unsplash)
ADVERTISEMENT
Ada sebuah studi terbaru yang menemukan bahwa dibanding perempuan, laki-laki lebih sering menganggap dirinya lebih pintar daripada orang lain.
ADVERTISEMENT
Temuan ini telah dipublikasikan di jurnal Advances in Physiology Education. Yang dipelajari para peneliti dari Arizona State University dalam studi tersebut adalah para mahasiswa di kelas biologi.
Mereka menemukan bahwa gender sangat mempengaruhi bagaimana seseorang memandang kepintaran dirinya, terutama saat membandingkannya dengan orang lain.
"Saya menanyakan para mahasiswa mengenai kelas mereka dan saya menyadari ada suatu tren yang terus terjadi," ujar Katelyn Cooper, pemimpin studi ini, dilansir IFL Science.
"Terus menerus, para mahasiswa perempuan mengatakan bahwa mereka takut jika mahasiswa lain menganggap mereka bodoh. Saya tak pernah mendengar hal tersebut dari para mahasiswa laki-laki di kelas yang sama, jadi saya tertarik mempelajarinya," tambah Cooper.
Milenial cenderung kritis dalam berpikir (Foto: flickr/@ITUPictures)
zoom-in-whitePerbesar
Milenial cenderung kritis dalam berpikir (Foto: flickr/@ITUPictures)
Dalam studi tersebut tim peneliti mewawancarai 250 orang mahasiswa yang mengambil kelas biologi. Para mahasiswa tersebut diminta untuk mengestimasi kepintaran mereka dan membandingkannya dengan mahasiswa lain di kelas tersebut.
ADVERTISEMENT
Hasilnya adalah rata-rata mahasiswa laki-laki mengatakan bahwa mereka lebih pintar dibanding 66 persen orang lain di kelasnya. Adapun rata-rata mahasiswa perempuan mengatakan mereka lebih pintar dibanding 54 persen orang lain di kelas biologi tersebut.
Jadi, dibanding mahasiswa perempuan, mahasiswa laki-laki 3,2 kali lebih sering menganggap mereka lebih pintar dengan orang lain di kelasnya, tak peduli orang lain itu perempuan atau laki-laki.
Isu dalam bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika) adalah para perempuan berpikir bahwa mereka tidak cukup pintar. Namun dengan adanya studi ini dan juga studi lainnya diharapkan kondisi tersebut dapat berubah.
"Ini adalah sebuah mindset yang telah terukir di para pelajar perempuan semenjak mereka memulai perjalanan akademis mereka," kata Cooper.
ADVERTISEMENT
"Namun kita bisa mulai untuk menstruktur pekerjaan kelompok dalam cara yang memastikan bahwa tiap orang didengar pendapatnya," tambahnya.
Cooper juga menjelaskan, di dalam salah satu studi sebelumnya ditemukan bahwa dengan memberitahukan para pelajar bahwa mendengar pendapat tiap orang dalam kelompok tugas itu penting, dapat membuat mereka semua lebih adil dalam berinteraksi dalam tugas kelompok.