Lebaran Tanggal 12 atau 13 Mei? Ini Prediksi BMKG

11 Mei 2021 11:27 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas dari Kantor Wilayah Kemenag Sumatera Selatan mengamati posisi hilal menggunakan teropong saat Rukyatul Hilal di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (12/4). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas dari Kantor Wilayah Kemenag Sumatera Selatan mengamati posisi hilal menggunakan teropong saat Rukyatul Hilal di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (12/4). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Informasi soal kapan Lebaran terjadi masih menjadi buah bibir di masyarakat. Ada yang mengatakan tanggal 12 Mei 2021, ada juga yang menyebut tanggal 13 Mei 2021. Kendati begitu, Muhammadiyah sudah menetapkan Idul Fitri tahun ini jatuh pada 13 Mei 2021.
ADVERTISEMENT
Faktanya, penentuan hari raya Idul Fitri akan diputuskan pada sidang isbat yang digelar oleh Kementerian Agama hari ini, Selasa (11/5), atau bertepatan 29 Ramadhan 1442 H. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dijadwalkan bakal memimpin langsung sidang isbat. Karena masih pandemi COVID-19, sidang isbat dilakukan mengikuti protokol kesehatan sehingga tidak semua perwakilan hadir secara fisik di kantor Kementerian Agama.
Update: Kementerian Agama RI telah menggelar sidang isbat (penetapan) 1 Syawal 1442 H. Hasilnya, menetapkan Hari Lebaran atau Idul Fitri jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021. Selengkapnya baca berita di bawah ini:
"Isbat awal Syawal digelar 11 Mei 2021 atau 29 Ramadhan 1442 H secara daring dan luring," ucap Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin dalam rilis Kemenag, Rabu (5/5).
ADVERTISEMENT
“Sesuai protokol kesehatan, undangan untuk menghadiri sidang dibatasi, hanya dihadiri Menag dan Wamenag, Majelis Ulama Indonesia, Komisi VIII DPR, serta sejumlah Dubes negara sahabat dan perwakilan ormas."
Seorang petugas rukyat meneropong posisi hilal (bulan) guna menentukan awal bulan Ramadhan 1440 H di pos observasi taman wisata pantai Loang Baloq, Ampenan, Mataram, NTB, Minggu (5/5/2019). Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaid
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hari ini mulai melakukan proses rukyat atau pemantau hilal. Pemantauan akan dilakukan selama dua hari sampai Rabu (12/5).
“Dalam pantauan awal bulan Syawal 1442 H, BMKG akan melakukan Rukyatul Hilal selama 2 hari yaitu tanggal 11 dan 12 Mei 2021 di 29 lokasi di Indonesia,” kata Rahmat Triyono, Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, sebagaimana dikutip ANTARA.
Pemantauan akan dilakukan beberapa wilayah di Indonesia, antara lain Sentani Papua, Gudang Bupati Sarmi Provinsi Papua, Rooftop Hotel Kriyadi Papua, Tugu Christina Ambon, Tower Observatory hilal BMKG Ternate, Pantai Wolulu Sulteng.
ADVERTISEMENT
BMKG juga melakukan pemantauan di GTC Makassar, Gedung Rektorat IAIN Amai Gorontalo, Gedung Observasi Hisab Rukyat Kemenag Sulteng, Rooftop Mega Trade Center Manado, Tower Masjid Balikpapan Islamic Center, Dermaga Kokar NTT, dan Balkon Hotel Aston Kupang.
Beberapa tempat lain yakni Tower SMA Hanas Subang, Pantai Tanjung Pasir Tangerang, Mess Pemda Bengkulu, Gedung Kebudayaan Padang, Kantor Stageof Deli Serdang, Kantor BMKG wilayah I Medan, hingga Pusat Observatorium Pengamatan Hilal Aceh.
Hilal. Foto: Pixabay
Menurut BMKG, konjungsi awal (Ijtimak) bulan Syawal 1442 Hijriah terjadi pada Rabu 12 Mei 2021, pukul 01.59 WIB; 02.59 WITA; 03.59 WIT, sehingga dapat disimpulkan bahwa di wilayah Indonesia konjungsi (ijtimak) terjadi sebelum Matahari terbenam. Paling awal di Merauke pukul 17.37 WIT dan paling akhir pukul 18.46 di Sabang, Aceh.
ADVERTISEMENT
Data hilal 11 Mei 2021 menunjukkan bahwa tinggi hilal berkisar antara -5,61 derajat di Jayapura hingga -4,37 derajat di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Elongasi berkisar antara 4,56 derajat di Banda Aceh hingga 5,87 derajat di Waris Papua.
Sementara pada 12 Mei 2021, tinggi hilal berkisar antara 4,48 derajat di Merauke hingga 6,05 derajat di Sabang. Elongasi antara 5,31 derajat di Merauke hingga 6,74 derajat di Sabang. Umur bulan berkisar antara 13,45 jam di Merauke sampai dengan 16,78 jam di Sabang. Berkisar antara 22,57 menir di Merauke sampai dengan 29,60 menit di Sabang.
Fraksi iluminasi bulan sekitar antara 0,22 persen di Merauke sampai dengan 0,35 persen di Sabang, Aceh. Objek benda langit yang dapat disangka sebagai hilal adalah Venus, berjarak sudut lebih kecil 5 derajat dari bulan.
ADVERTISEMENT
“Berdasarkan data Hilal awal Syawal 1442 H di atas, dikarenakan posisi hilal minus, maka hilal tidak akan teramati pada tanggal 11 Mei 2021. Sedangkan pada tanggal 12 Mei 2021 berdasarkan ilmu astronomi dan data rekor Hilal terlihat oleh BMKG serta jika cuaca cerah (terutama di ufuk Barat), potensi hilal terlihat sangat besar,” katanya.
Kendati begitu, untuk mengawali bulan Syawal 1442 H atau merayakan Idul Fitri, sebaiknya menunggu keputusan Menteri Agama yang akan diumumkan pada Selasa (11/5).