Ledakan Terjadi di Laboratorium Rusia yang Simpan Penyakit Mematikan

18 September 2019 9:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi peneliti di laboratorium. Foto: jarmoluk/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peneliti di laboratorium. Foto: jarmoluk/Pixabay
ADVERTISEMENT
Ledakan gas terjadi di sebuah laboratorium riset di Rusia. Laboratorium yang terletak di Kota Koltsovo itu menyimpan sejumlah patogen berbahaya, seperti cacar, antraks, dan ebola, untuk kepentingan penelitian.
ADVERTISEMENT
Ledakan gas terjadi di ruangan inspeksi kebersihan yang terletak di lantai lima laboratorium bernama State Research Center of Virology atau yang biasa disebut Vector itu. Kejadian ini telah dikonfirmasi oleh pihak laboratorium.
Business Insider melaporkan, ledakan gas menyebabkan kebakaran di area seluas 30 meter persegi. Pemerintah setempat mengirim 13 pemadam kebakaran untuk mengatasi api itu.
Ilustrasi ledakan. Foto: Pixabay
Ruangan tempat terjadinya ledakan sedang menjalani renovasi. Ruangan itu juga sedang tidak digunakan untuk penelitian apapun. Akibat ledakan gas ini, seorang pekerja mengalami luka bakar tingkat tiga dan harus dirawat di intensive-care unit (ICU).
Untungnya, tidak ada material biologi berbahaya yang disimpan di ruangan itu. Patogen mematikan, seperti cacar dan ebola, disimpan di ruangan lain di Vector.
ADVERTISEMENT
Insiden ini menyebabkan semua kaca di gedung Vector pecah. Meski begitu, struktur bangunan Vector tidak mengalami dampak begitu besar. Walikota Koltsovo, Nikolai Krasnikov mengatakan, ledakan gas tidak membahayakan bagi populasi sekitar.
Teknisi laboratorium menunjukan sample bakteri. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Vector adalah salah satu dari dua tempat di dunia yang diperbolehkan menyimpan spesimen virus cacar hidup. Tempat lainnya berada di Centers for Disease Control and Prevention yang berlokasi di Atlanta, Amerika Serikat.
Vector sendiri telah berdiri sejak 1974. Dia adalah salah satu laboratorium virus dan penelitian biologi terbesar di Rusia.
Sebelumnya, Vector digunakan untuk pengembangan persenjataan biologi Uni Soviet. Sekarang, Vector fokus pada pengembangan vaksin bagi penyakit-penyakit, seperti flu babi, HIV, dan Ebola.