LIPI Temukan Jenis Baru Burung Buah di Papua Barat, Begini Wujudnya

19 Juni 2021 16:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Burungbuah Satin genus Melanocharis. Foto: Dok. LIPI
zoom-in-whitePerbesar
Burungbuah Satin genus Melanocharis. Foto: Dok. LIPI
ADVERTISEMENT
Sekelompok peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berhasil menemukan jenis baru burung buah (Melanocharis) di Kawasan Pegunungan Kumawa, Papua Barat. Penemuan burung ini dilaporkan pada Juni 2021.
ADVERTISEMENT
Penemuan burung ini merupakan hasil dari Lengguru Project kerja sama antara Indonesia dan Prancis, masuk dalam kerangka besar Lengguru Project yang diselenggarakan oleh French Institute de Recherche pour le Développement (IRD), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Papua (UNIPA), Universitas Cendrawasih (UNCEN), Universitas Musamus (UNMUS) dan Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong.
Adapun tim peneliti terdiri dari Hidayat Ashari (Indonesia) dan Borja Milá, Jade Bruxaux, Guillermo Friis, Katerina Sam, Christophe Thébaud (Perancis). Burung jenis baru Berrypecker tersebut diberi nama Melanocharis citreola, Milá, Ashari & Thébaud. Nama Inggris burung tersebut adalah Satin Berrypecker dan nama dalam bahasa Indonesia adalah Burungbuah Satin.
Wujud jenis baru burungbuah satin. Foto: Dok. LIPI
“Penemuan terakhir jenis baru burung di Papua adalah burung Melipotes Foja (Melipotes carolae) pada 2007. Sehingga dengan ditemukannya jenis baru Berrypecker sebagai salah satu dari enam jenis baru burung yang ditemukan di dunia pada kurun waktu 2021 merupakan hal yang sangat menggembirakan,” ujar Hidayat Ashari, ilmuwan Pusat Penelitian Biologi LIPI.
ADVERTISEMENT
Burungbuah satin masuk dalam genus Melanocharis karena memiliki bentuk yang khas dengan paruh yang kokoh berwarna hitam, badan bagian atas berwarna biru-hitam yang sangat kontras dengan bagian bawah berwarna lebih terang. Bagian bawah yang berwarna putih satin dengan sedikit warna kuning lemon merupakan ciri khas yang sangat membedakan dengan jenis lain dalam genus yang sama.
Secara umum, burungbuah satin memiliki ciri-ciri paruh dan kaki berwarna hitam, iris mata coklat tua. Warna bulu pada punggung dan pantat berwarna biru hitam. Tenggorokan, dada dan perut berwarna putih satin dengan sedikit warna kuning lemon, dan berwarna sedikit lebih ringan pada bagian sampingnya.
Burungbuah satin atau Berrypecker. Foto: Dok. LIPI
Bulu pada bagian bawah sayap berwarna putih. Bagian malar atau sisi samping dari tenggorokan memisahkan warna biru hitam pada muka dengan tenggorokan yang putih. Bulu sayap hitam dengan warna putih pada bagian tepi dalam dari bulu primer dan sekundernya. Bulu ekor berwarna biru hitam keseluruhan, kecuali bagian tepi dari bulu ekor terluar yang berwarna putih.
ADVERTISEMENT
Burungbuah Satin ini berukuran kecil dengan panjang sayap 62 mm, panjang tarsus 19,4 mm, panjang ekor 49,5 mm, panjang paruh dari dasar tengkorak kepala 11,2 mm, panjang paruh dari ujung lubang hidung 7,3 mm, lebar paruh pada ujung lubang hidung 4,1 mm dan tinggi paruh di ujung lubang hidung 3,5 mm.
Secara umum Berrypecker atau Burungbuah merupakan burung pemakan buah beri dan buah-buahan kecil lainnya, sehingga menjadikannya burung pemencar biji. Berrypecker aktif di bawah kanopi hutan, dari lantai hutan sampai ketinggian dua meter. Keberadaannya menjadi penting bagi pemencaran biji keseluruh hutan.
Akan tetapi, perjumpaan dengan Burungbuah Satin ini masih sangat sedikit, sehingga perilakunya masih belum diketahui secara pasti. Hal ini memungkinkan adanya penelitian lebih lanjutan. “Dengan lokasi yang unik seperti kawasan Karst Lengguru itu, menjadikan burung ini menjadi penting untuk dikaji lebih jauh,” papar Hidayat.
ADVERTISEMENT