Mahasiswa Unpad Sebut Ekstrak Kulit Manggis Berpotensi Sebagai Anti-Corona

15 Oktober 2020 17:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buah manggis. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Buah manggis. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Para mahasiswa Universitas Padjadjaran dari fakultas Farmasi dan Kedokteran menemukan bahwa senyawa alfa mangostin yang terkandung dalam kulit buah manggis berpotensi sebagai anti-COVD-19. Sebelumnya diketahui bahwa kulit manggis memiliki khasiat sebagai anti-peradangan dan antioksidan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan studi awal yang dilakukan Syahrul Hidayat (Farmasi), Namira Assyfa Nuazizah (Pendidikan Dokter), dan Kevin Fernando (Farmasi) menemukan bahwa senyawa turunan alfa mangostin punya potensi aktivitas terhadap virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit COVID-19.
Studi ini didasarkan atas penelitian beberapa senyawa yang punya potensi bereaksi dengan SARS-CoV-2, di mana sumber senyawa tersebut berasal dari bahan alam. Senyawa bahan alam ini memiliki sejumlah keunggulan, di antaranya toksisitas yang rendah serta risiko terjadinya efek samping yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan bahan kimia yang dibuat di pabrik.
“Sampai saat ini pengelolaan COVID-19 masih seputar mengobati gejala karena belum ada obat atau vaksin yang secara definitif mampu mengatasi COVID-19 itu sendiri. Karena itu, ini menjadi peluang menemukan senyawa baru yang lebih baik,” ujar Syahrul seperti dikutip dari situs resmi Unpad.
Peneliti kulit buah manggis berpotensi sebagai anti-COVID-19. Foto: UNPAD
Dijelaskan dalam Science Direct bahwa senyawa alfa mangostin memang memiliki aktivitas antibakteri yang sangat kuat. Senyawa ini sebenarnya sudah sering digunakan dalam obat-obatan tradisional, seperti anti-inflamasi, antioksidan, dan beberapa produk kecantikan.
ADVERTISEMENT
Hasil penelitian yang dilakukan para peneliti dari Thammasat University, National Research Council of Thailand, dan National Science and Technology Development Agency (NSTDA), menunjukkan bahwa alfa mangostin dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus dan P. acnes serta membunuh kedua bakteri ini.
Selain itu, senyawa hasil isolasi kulit manggis alfa mangostin juga disebut memiliki aktivitas antivirus yang mirip dengan Nelfinavir atau obat anti-HIV yang digunakan sebagai salah satu pengobatan gejala COVID-19. Nelfinavir diketahui berperan menghambat pertumbuhan virus corona. Syahrul lantas berpikir, jika aktivitas alfa mangostin sama dengan nelfinavir, maka senyawa ini memiliki efek yang sama pada virus SARS-CoV-2.
Buah manggis. Foto: Shutter Stock
Berangkat dari situ, Syahrul dan kedua rekannya lantas mencoba melakukan studi awal dengan memodifikasi senyawa alfa mangostin. Modifikasi dilakukan untuk memperbaiki sifat-sifat dari senyawa tersebut.
ADVERTISEMENT
Mereka lantas melakukan studi dengan menggunakan metode komputasi dibantu Guru Besar Fakultas Farmasi Unpad, Prof. Muchtaridi, PhD. Hasilnya, senyawa FKS9 atau senyawa modifikasi dari alfa mangostin secara spesifik memiliki aktivitas terhadap protein Mpro, salah satu protein pada virus SARS-CoV-2.
Kendati begitu, penelitian ini masih awal dan harus dilakukan studi lanjutan di laboratorium untuk mendapatkan hasil yang lebih spesifik. “Penelitian ini bisa memberikan informasi terkait potensi senyawa alfa mangostin, bahwa senyawa ini memiliki aktivitas terhadap SARS-CoV-2 sebagai solusi untuk mengatasi COVID-19,” kata Syahrul.