Main Game Ternyata Tak Terlalu Ganggu Nilai Anak di Sekolah

19 September 2018 18:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Main Game Online 2 (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Main Game Online 2 (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Banyak anggapan bermain video game bisa mengganggu prestasi anak di sekolah. Namun, ada sebuah riset baru yang mematahkan pendapat tersebut dan bisa menenangkan orang tua yang anaknya gemar bermain game.
ADVERTISEMENT
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Psychology of Popular Media Culture, para peneliti menjelaskan bahwa dampak bermain game terhadap nilai pelajaran sangatlah sedikit.
"Kami hanya menemukan dampak kecil pada nilai dan tidak ada dampak sama sekali terhadap kompetensi anak," ujar Timo Gnambs, profesor psikologi di Johannes Kepler University Linz sekaligus pemimpin riset, seperti dikutip dari Newsweek.
Di penelitiannya, Gnambs dan timnya mempelajari 3.554 remaja selama dua tahun dan melacak korelasi antara game dengan performa pelajar di mata pelajaran Bahasa Inggris dan Matematika.
Hasil riset menunjukkan, bermain game pada malam hari di minggu sekolah bisa menyebabkan sedikit dampak negatif terhadap nilai pelajaran. Namun, ditemukan juga bahwa bermain game hingga delapan jam sehari ternyata tidak terlalu berpengaruh terhadap pencapaian anak dalam jangka panjang.
ADVERTISEMENT
"Ada efek terhadap nilai atau pengembangan kompetensi yang bisa diabaikan atas waktu yang dihabiskan pada game komputer," tulis peneliti di jurnal ilmiahnya.
Meski begitu, ternyata ada riset lain yang memberikan hasil penelitian yang berbeda. Riset dari lembaga di Irlandia Utara, National Childrens Bureau, menemukan bahwa anak-anak yang bermain game kurang dari sekali dalam seminggu lebih sukses di sekolah dibanding mereka yang bermain game dua kali sehari atau lebih.
com-Main Game Online 1 (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Main Game Online 1 (Foto: Thinkstock)
Masyarakat menilai bahaya game terlalu berlebihan
Tim peneliti berpendapat bahwa masyarakat menilai peringatan mengenai potensi berbahaya bermain game terlalu berlebihan.
"Kemampuan matematika dan kompetensi membaca tidak terpengaruh oleh lamanya bermain game. Dengan demikian, bermain komputer dan video game, meski sedikit, bisa menyebabkan penurunan nilai, tapi tidak mempengaruhi kompetensi dasar," kata para peneliti.
com-main game bareng (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-main game bareng (Foto: Thinkstock)
Gnambs menambahkan, risetnya ini untuk menyarankan para orang tua lebih memperhatikan kapan anak-anaknya bermain, bukan berapa lama mereka bermain.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir hal yang paling penting adalah mengatur aktivitas bermain game berdasarkan situasi, misalnya sebelum ujian penting disarankan untuk mengalokasikan lebih banyak waktu mempersiapkan sekolah," ucap Gnambs.
"Bermain game lebih lama tidak begitu bermasalah ketika si pelajar sedang tidak memiliki banyak tugas atau ada ujian sekolah," tambahnya.
Kendati demikian, bukan berarti riset ini bisa dijadikan sebagai alasan untuk begadan main game. Sebab kurang tidur akan menggangu kemampuan tubuh untuk belajar dan juga bisa berbahaya bagi tubuh.