Medan Magnet Bumi Bergeser Sangat Cepat, Para Ilmuwan Jadi Heran

19 Januari 2019 12:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi medan magnet. (Foto: Hans via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi medan magnet. (Foto: Hans via Pixabay)
ADVERTISEMENT
Sesuatu yang langka sedang terjadi di bagian utara Bumi. Kutub utara medan magnetik Bumi diketahui telah dan sedang bergerak dengan sangat cepat meninggalkan Kanada menuju Siberia.
ADVERTISEMENT
Para ahli geomagnetik menyebut pergeseran kutub magnet Bumi ini sebagai pergerakan yang langka karena terjadi sangat cepat. Pergeseran ini sedikit atau banyak akan mempengaruhi seluruh area medan magnet Bumi.
Rencananya, pada 30 Januari 2019 ini para ilmuwan akan memperbarui World Magnetic Model, model yang menggambarkan medan magnet planet kita ini dan menjadi dasar dari semua sistem navigasi modern di seluruh dunia, mulai dari sistem navigasi kapal, Google maps, GPS, hingga navigasi pada ponsel.
Pembaruan terhadap World Magnetic Model terakhir kali dilakukan pada 2015 lalu dan awalnya direncanakan baru akan diperbarui kembali lima tahun kemudian atau pada 2020. Akan tetapi, perubahan medan magnet yang begitu cepat memaksa para peneliti untuk memperbarui model medan magnet bumi pada tahun ini.
ADVERTISEMENT
“Tingkat eror (dari model) semakin meningkat setiap saat,” kata Arnaud Chulliat, ahli geomagnetik di University of Colorado Boulder dan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) dari National Centers for Environmental Information Amerika Serikat, sebagaimana dilansir Nature pada 9 Januari lalu.
Planet bumi. (Foto: Qimono via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Planet bumi. (Foto: Qimono via Pixabay)
Pergeseran medan magnet Bumi sebenarnya adalah hal yang akan terus terjadi akibat pergerakan fluida di inti Bumi. Akan tetapi pergeseran dalam beberapa waktu belakangan ini dianggap peneliti sangat cepat.
Pada awal 2018 lalu misalnya, para peneliti dari NOAA dan British Geological Survey di Edinburgh telah melakukan pemeriksaan tahunan tentang seberapa baik model 2015 menangkap semua variasi dalam medan magnet bumi.
Mereka kemudian menyadari bahwa model terbaru itu sangat tidak akurat sehingga melebihi batas yang dapat diterima untuk tingkat eror atau kesalahan navigasi.
Menentukan arah (Foto: G. Crescoli)
zoom-in-whitePerbesar
Menentukan arah (Foto: G. Crescoli)
Chulliat punya pendapat khusus soal penyebab tingginya tingkat eror dari World Magnetic Model 2015. Dia mencatat ada pergerakan geomagnetik yang sangat cepat di Amerika Selatan pada 2016 dan pergerakan ini menurutnya tidaklah diantisipasi oleh para perancang model medan magnet Bumi di 2015 tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurutnya, pergerakan kutub utara medan magnet yang sangat cepat di tahun-tahun terakhir ini juga semakin memperburuk tingkat eror dari model yang ditetapkan pada 2015 lalu itu.
Sebagai gambaran, saat pertama kali diukur pada tahun 1831, kecepatan pergeseran kutub utara adalah sebesar 15 kilometer per tahun dan kemudian meningkat menjadi 55 kilometer per tahun saat diukur pada tahun 1990-an. Kecepatan pergeseran ini terus meningkat hingga tahun-tahun belakangan ini.
Gambar Bumi (The Blue Marble) diambil oleh astronaut di atas pesawat antariksa misi Apollo 17 pada 1972. (Foto: NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar Bumi (The Blue Marble) diambil oleh astronaut di atas pesawat antariksa misi Apollo 17 pada 1972. (Foto: NASA)
Keheranan Para Ilmuwan yang Bakal Terus Kerepotan
Atas pergeseran yang sangat cepat ini, para ilmuwan kemudian jadi heran dan bertanya-tanya seraya berusaha memahami mengapa medan magnet Bumi bisa berubah sangat drastis.
Para ilmuwan menduga getaran atau gerakan geomagnetik seperti yang terjadi pada 2016 di Amerika Selatan, mungkin disebabkan oleh "gelombang hidromagnetik" di jauh kedalaman inti Bumi. Adapun pergeseran yang sangat cepat dari kutub medan magnet mereka kaitkan dengan pergerakan cepat aliran dari besi cair (likuida besi) di bawah wilayah Kanada.
ADVERTISEMENT
Menurut Phil Livermore, ahli geomagnetik di Universitas Leeds, Inggris, di dalam Bumi sana aliran likuida besi yang sedang bergerak menjauhi wilayah Kanada ke wilayah Siberia sehingga Kanada kehilangan area kutub magnet.
"Lokasi kutub magnet utara tampaknya diatur oleh dua bidang magnet berskala besar, satu di bawah Kanada dan satu di bawah Siberia," kata Livermore. "Bagian Siberia memenangkan persaingan (dari perang tarik-menarik magnet kali ini)."
Jika benar ada dua bidang magnet besar di bawah Kanada dan Siberia yang terus saling tarik-menarik, maka itu artinya ada pekerjaan besar yang akan membuat para ilmuwan tak hanya sibuk di tahun ini, tapi juga terus-menerus repot di tahun-tahun ke depan.
Ilustrasi Peta Bumi (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Peta Bumi (Foto: Istimewa)