Melihat Fenomena Alam Langka 'Pilar Cahaya', Ini Fotonya

Fenomena cahaya pilar yang berhasil diabadikan John Reco Estrera. Foto: Facebook/John Reco Estrera

Akhir pekan lalu, seorang fotografer di Cebu, Filipina, berhasil mengabadikan fenomena atmosfer langka yang disebut sebagai “light pillars” atau pilar cahaya. Dijelaskan oleh ahli cuaca, Pagasa Jhomer Eclarino, pilar cahaya adalah fenomena alam yang terjadi karena adanya pembiasan cahaya oleh kristal es.

“Pilar cahaya tercipta oleh pantulan cahaya dari kristal es kecil, dan pilar cahaya juga disebabkan oleh bulan atau sumber terestrial seperti lampu jalan,” paparnya.

Sementara itu, menurut ahli meteorologi AccuWeather, David Samuhel, pilar cahaya bisa terjadi jika kondisi cuaca baik, suhu dingin, tapi tidak berangin.

“Mereka muncul sebagai sinar cahaya bagi pengamat. Biasanya disebabkan oleh lampu jalan. Namun, sumber cahaya apa pun dapat membuat pilar cahaya dengan kondisi yang tepat," ujarnya.

Fenomena cahaya pilar yang berhasil diabadikan John Reco Estrera. Foto: Facebook/John Reco Estrera

"Biasanya, kristal es cukup kecil untuk tetap menggantung di udara dan hanya terbentuk ketika suhu di bawah nol," kata Samuhel. "Dalam kebanyakan kasus, suhu minus 10 hingga 20 derajat celcius atau lebih dingin."

Adapun fenomena pilar cahaya kali ini, berhasil ditangkap oleh John Reco Estrera, seorang fotografer dari Daanbantayan, Cebu, pada 13 Juni lalu.

“Kami sedang duduk di luar rumah, dan tiba-tiba kami melihat langit yang memiliki lampu-lampu ini. Dikatakan sebagai fenomena tak terduga, berdasarkan pencarian saya. Itu hanya terjadi setahun sekali,” ujar Estrera.

Pertunjukan cahaya menakjubkan dari cahaya pilar terjadi sekitar pukul 21.00 malam waktu setempat. Saat itu, cahaya-cahaya yang membentuk empat lampu muncul di langit malam. Estrera pun tidak mau melewatkan momen langka tersebut. Ia langsung mengambil kamera DSLR-nya untuk mengabadikan fenomena pilar cahaya.

Estrera mengaku bahwa fenomena pilar cahaya yang dia lihat bukanlah yang pertama kali. Tahun lalu, dia juga pernah melihat fenomena yang sama ketika pergi berlibur. “Saya hanya kagum bahwa itu terjadi di tempat yang sama pada waktu yang sama,” kata Estrera.