Mendadak Tajir! Nelayan Ini Temukan Harta Karun Rp 22 Miliar di Bangkai Paus

8 Juni 2021 13:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus sperma dengan berat sekitar 20 ton terdampar dan telah mati di Pantai Mertasari, Bali. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Paus sperma dengan berat sekitar 20 ton terdampar dan telah mati di Pantai Mertasari, Bali. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sekelompok nelayan di Yaman, bak ketiban durian runtuh. Mereka mendadak kaya usai menemukan harta karun langka di dalam bangkai paus sperma.
ADVERTISEMENT
Harta karun itu berupa ambergris yang ditaksir punya harga mencapai 1,1 juta poundsterling atau setara Rp 22 miliar. Ambergris adalah muntahan paus sperma berupa gumpalan yang dikeluarkan dari mulut.
Kelompok yang terdiri dari 35 nelayan dari desa al-Khaisah, di provinsi Aden selatan menemukan bangkai paus itu mengambang di Teluk Aden. Mereka lantas menyeret bangkai ke pantai menggunakan perahu kecil.
"Begitu kami mendekatinya, tercium bau yang kuat dan kami merasa bahwa paus ini memiliki sesuatu," kata salah satu kepada BBC.
“Kami memutuskan untuk mengaitkan paus itu, membawanya ke pantai dan memotongnya untuk melihat apa yang ada di dalam perutnya, dan ya, itu adalah ambergris. Baunya tidak terlalu enak, tapi banyak harta karun.” kata nelayan yang tidak disebutkan namanya itu.
Ambergris alias muntahan paus sperma. Foto: Peter Kaminski via Wikimedia Commons
Menurut Middle East Eye, para nelayan itu setuju untuk membagi keuntungan dari 127 kilogram ambergris, sebelum menjualnya dengan harga 1,1 juta poundsterling atau Rp 22 miliar. Sebagian dari uang tersebut juga akan diberikan kepada masyarakat al-Khaisah yang membutuhkan.
ADVERTISEMENT

Kenapa ambergris sangat berharga?

Sebelum mengetahuinya, patut kita ketahui asal-usul ambergris. Dijelaskan Sheyka N Fadela, Marine Species Conservation Assistant dari WWF Indonesia, paus sperma pada dasarnya sangat senang memakan cumi-cumi dan gurita. Kedua hewan ini sebenarnya punya paruh tajam dan kalau dimakan, bisa menggores pencernaan paus.
Ketika mencerna makanannya, dari tubuh keluarlah pelumas untuk melicinkan usus paus sperma, terutama ketika menelan paruh cumi dan gurita yang tajam. Lama kelamaan, pelumas tersebut menggumpal dan dikeluarkan melalui mulut dan menjadi muntahan.
Sheyka menjelaskan bau muntahan paus sperma itu sangat tidak enak, seperti bau kotoran, namun muntahan tersebut justru menjadi bahan parfum. Hal ini dikarenakan ketika ambergris mengeras, lama-kelamaan ia akan berbau manis dan harum.
ADVERTISEMENT
"Katanya, ambergris ini membuat parfum wanginya lebih tahan lama,” kata Sheyka.
Dior - Miss Dior Eau de Parfum Foto: Dok. Dior
Parfum-parfum dari merek terkenal seperti Miss Dior dan Femme dari Rochas pun, dikabarkan memakai ambergris.
Namun, praktik pemakaian ambergris untuk parfum kini sudah dihentikan dan dilarang. Alasannya tentu saja karena kini paus sperma sudah semakin langka dan berstatus kritis. Karena itu, perburuan terhadap paus sperma pun dilarang.
Selain itu, ambergris adalah bahan yang sangat langka dan kebanyakan bahan ini ditemukan secara tidak sengaja. Saking langkanya, harga penjualan muntahan paus ini pun luar biasa mahal.
Pada tahun 2016, seorang pria di Inggris kaya mendadak karena menemukan ambergris di Morecambe Bay. Padahal, berat ambergris tersebut hanya 1,57 kilogram, namun harga jualnya mencapai Rp 960 juta.
ADVERTISEMENT
Saat ini, perusahaan parfum menggunakan alternatif yang lebih murah dari ambergris untuk membuat wewangian menjadi tahan lama, yaitu dengan menggunakan tumbuhan, misalnya dari pohon balsam fir.