Menelisik Book of The Death, Kitab Kematian Milik Orang Mesir Kuno

20 Juli 2023 15:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kitab Kematian berisi mantra. Foto: francesco de marco/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kitab Kematian berisi mantra. Foto: francesco de marco/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seperti banyak budaya kuno, orang Mesir zaman dulu punya sistem kepercayaan yang kaya tentang akhirat dan melihat kematian sebagai awal dari perjalanan panjang dan sulit menuju tanah abadi.
ADVERTISEMENT
Dipenuhi dengan rintangan dan setan, bagi orang Mesir Kuno yang sudah meninggal perjalanan menuju surga adalah jalan yang berbahaya. Oleh karena itu, kitab orang Mesir kuno yang disebut “Book of the Dead”, berguna sebagai panduan untuk membantu orang yang meninggal melakukan perjalanan spiritual.

Asal-usul Book of the Dead

Book of the Dead atau Kitab Orang Mati adalah kumpulan mantra yang ditulis selama hampir 1.000 tahun. Mantra-mantra itu tidak berurutan dan terstruktur. Masing-masing mantra dibuat untuk membantu orang mati melewati rintangan dalam perjalanan di dunia akhirat. Mantra dapat ditemukan pada papirus yang disimpan di kuburan, di samping mayat.
Mantra paling awal dilukis pada objek di dalam ruang pemakaman keluarga kerajaan Mesir sekitar 2.400 SM yang dikenal sebagai Pyramid Texts. Versi selanjutnya ditulis di peti mati mayat, dan mantra tersebut kemudian ditulis ulang pada abad ke-16 SM dengan judul “The Book Of Coming Forth By Day”.
ADVERTISEMENT
Buku kemudian diadopsi oleh orang-orang yang mampu membeli salinannya, diperjualbelikan oleh para juru tulis. Sejak saat itu, mantra-mantra kematian dipandang sebagai bagian penting bagi mereka yang akan atau telah meninggal.
Baru pada 1842, koleksi mantra dikenal sebagai “Book of the Dead”, diterbitkan oleh Ahli Mesir Kuno Jerman, Karl Richard Lepsius.
Pemandangan makam Meru berusia 4.000 tahun, situs tertua yang dapat diakses publik di Tepi Barat Luxor, Mesir, Kamis (9/2/2023). Foto: Kementerian Purbakala Mesir/Handout via REUTERS

Apa isi Book of the Dead?

Berbagai mantra dalam Kitab Orang Mati Mesir dibuat untuk membantu orang mati mengucapkan kebenaran saat mereka ‘dihisab’ dan menuju kehidupan yang kekal di akhirat. Menurut kepercayaan Mesir Kuno, orang mati harus melakukan perjalanan menuju dunia bawah untuk bertemu dewa Osiris, di mana mereka akan diadili sesuai dengan kebenaran yang dijalani semasa hidup.
Namun, selama melakukan perjalanan ke akhirat, ada monster menakutkan dan hal-hal gaib lainnya yang harus diatasi. Mantra dalam Kitab Orang Mati ini, berisi frasa yang akan membantu orang mati mengalahkan musuh-musuh di sepanjang perjalanan. Mantra juga berisi jawaban yang akan diajukan para dewa kepada orang mati di perjalanan.
ADVERTISEMENT
Mereka yang berhasil mencapai Osiris akan diminta untuk menyebutkan nama masing-masing dari 42 dewa yang bertugas menghakimi jiwa orang mati. Setelah ini, mereka harus melafalkan apa yang disebut “pengakuan negatif”, menegaskan bahwa mereka tidak melakukan 42 dosa selama hidup, termasuk pembunuhan dan pencurian. Semua informasi ini ditulis dalam Kitab Orang Mati.
Setelah semua tantangan berhasil dilewati, setiap orang akan ditimbang kebaikan dan keburukannya. Jika timbangannya seimbang, orang tersebut dinilai bebas dari dosa dan bisa masuk surga. Namun, jika dosanya lebih berat dari pada kebaikan, mereka akan dikutuk (disiksa) dan dilupakan.
Artinya, jika kamu selama hidup banyak melakukan dosa atau keburukan, Kitab Orang Mati sekalipun tidak akan bisa menyelamatkanmu dari siksa neraka.
ADVERTISEMENT