Mengapa Gempa 5,1 M di Banten Sangat Terasa di Jakarta?

7 Juli 2020 14:08 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gempa.  Foto: Indra Fauzi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa. Foto: Indra Fauzi/kumparan
ADVERTISEMENT
Gempa tektonik berkekuatan 5,1 magnitudo guncang sejumlah daerah Banten, pada pukul 11.44 WIB. Getaran gempa juga dirasakan di sejumlah daerah lain, seperti Jakarta, Depok, hingga Bandung dalam skala II-III MMI.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi skala II MMI berarti getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Sementara Skala III MMI menunjukkan getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, mengatakan episenter gempa terletak di koordinat 6,70 Lintang Selatan (LS) dan 106,15 Bujur Timur (BT), atau tepatnya pada jarak 18 kilometer arah Barat Daya Rangkasbitung, Banten, dengan kedalaman 87 kilometer.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposeternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi pada lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah lempeng Eurasia, tepatnya di bawah Banten Selatan.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik atau Thrust Fault. Adapun alasan kenapa getaran gempa terasa kuat hingga Jakarta tak lain karena adanya efek soft sedimen atau tanah lunak yang disebut dengan local site effect.
ADVERTISEMENT
“Guncangan gempa 5,1 M ini di Banten Selatan ini sangat dirasakan di Jakarta karena adanya efek soft sedimen/tanah lunak (local site effect) di Jakarta, sehingga resonansi akibat tebalnya lapisan tanah lunak membuat gempa sangat terasa,” papar Daryono dalam sebuah pernyataan di Twitter.
Fenomena local site effect sendiri terjadi akibat adanya lapisan material sedimen halus atau tanah lunak. Akibatnya, saat terjadi gempa akan mengalami resonansi hingga memperbesar guncangan gempa atau amplifikasi gempa.
Sehingga, di kawasan tanah lunak efek gempa bumi akan dirasakan lebih besar bahkan dapat memicu likuifaksi atau fenomena yang menyebabkan tanah berubah menjadi lumpur seperti cairan dan kehilangan kekuatannya sehingga bangunan ataupun tumbuhan yang berada di atasnya amblas.
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini.