Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kesimpulan dari penelitian berjudul “Plastics and Sustainability: A Valuation of Environmental Benefits, Costs, and Opportunities for Continuous Improvement” (2016) yang diterbitkan oleh Trucost mematahkan anggapan umum mengenai plastik. Perusahaan terdepan di bidang taksiran biaya penggunaan sumber daya alam tidak terbarukan tersebut mengungkap bahwa biaya lingkungan yang dibutuhkan untuk memproduksi plastik barang konsumsi dan kemasan nyaris empat kali lebih rendah ketimbang biaya lingkungan yang dibutuhkan untuk memproduksi barang konsumsi dan kemasan dengan bahan baku alternatif.
ADVERTISEMENT
Taksiran biaya lingkungan didapat dari metode akuntansi modal, yang menakar dan menilai dampak lingkungan dari proses produksi: jumlah air yang diambil dari alam serta emisi yang dilepas ke udara, tanah, dan air. Hal-hal ini tidak dipertimbangkan dalam akuntansi keuangan tradisional. Dalam angka, temuan Trucost menyimpulkan bahwa mengganti plastik dalam produksi barang konsumsi dan kemasan dengan bahan baku alternatif meningkatkan biaya lingkungan dari 139 juta dolar AS menjadi 533 juta dolar AS per tahun.
Harga yang harus dibayar untuk memproduksi barang konsumsi dan kemasan dari bahan baku alternatif lebih tinggi karena plastik punya sifat unik. Ringan, tahan lama, lentur, dan tidak tertembus kontaminan membuat kemasan plastik mampu memenuhi banyak kebutuhan manusia dengan efisien dan, di saat yang bersamaan, membantu menekan dampak lingkungan.
Tentu saja semua itu hanya berlaku ketika kemasan plastik, termasuk plastik botol, masih memiliki nilai guna. Sebagai sampah, kemasan plastik yang tercecer di- dan mencemari lingkungan adalah masalah. Namun masalah ini tidak perlu ada jika kita, sebagai pengguna plastik, mengonsumsi dan memperlakukan plastik dengan bertanggung jawab — contohnya dengan mendaur ulang plastik botol. Semakin tinggi persentase plastik botol yang masuk ke tempat daur ulang, semakin kecil kemungkinan plastik botol menumpuk di TPA dan mencemari samudra. Nasib terbaik yang bisa menimpa plastik botol adalah didaur ulang; nasib baik untuk plastik botol berarti nasib baik untuk bumi dan manusia yang hidup di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Mendaur ulang plastik botol berarti memangkas jumlah sampah. Jumlah sampah yang terus bertambah adalah masalah karena ruang TPA terbatas, dan kondisi di TPA membuat proses biodegradasi nyaris mustahil terjadi, termasuk proses biodegradasi plastik. Mendaur ulang plastik botol membantu menghemat ruang di TPA. Ruang yang tidak termakan sampah plastik, pada akhirnya, bisa berguna untuk sampah jenis lain.
Mendaur ulang plastik botol, selain itu, juga berarti menghemat sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun tidak. Utamanya, mendaur ulang plastik botol berarti menghemat minyak bumi, sumber daya alam tidak terbarukan yang menjadi bahan baku pembuatan plastik.
Mendaur ulang plastik botol juga berarti mereduksi emisi gas rumah kaca. Proses pembuatan plastik melepas emisi gas rumah kaca, termasuk karbon dioksida, yang memperparah pemanasan global. Mengingat proses daur ulang plastik membutuhkan lebih sedikit energi dan minyak bumi, emisi gas rumah kaca yang dilepas ke udara juga lebih sedikit.
ADVERTISEMENT
Selain mereduksi emisi gas rumah kaca, mendaur ulang plastik botol juga membantu menurunkan kadar polusi di udara dan sumber air. Tidak sedikit TPA yang memilih membakar sampah plastik untuk membuka ruang bagi sampah-sampah yang mengantre untuk menumpuk, dan proses pembakaran plastik melepas polutan beracun ke udara.
Resin plastik yang digunakan untuk memproduksi plastik botol bukan pengecualian. Jika dibakar, plastik botol membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia. Pun begitu jika plastik botol dibiarkan mencemari lingkungan. Bahaya itu, walau demikian, tidak akan dan tidak perlu mengintai jika kita meremas plastik botol yang sudah kosong dan memastikan plastik botol itu berakhir di satu-satunya tempat yang layak: tempat daur ulang.
Artikel ini merupakan hasil kerja sama dengan Ades
ADVERTISEMENT