Mengapa Virus Flu Babi Jenis Baru Berpotensi Pandemi seperti Corona?

30 Juni 2020 10:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi babi di peternakan Foto: AFP/Ina Fassbender
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi babi di peternakan Foto: AFP/Ina Fassbender
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan telah mengidentifikasi strain virus flu babi jenis baru yang berpotensi menjadi pandemi. Mereka mengatakan, bahwa virus ini dapat menginfeksi manusia.
ADVERTISEMENT
Menurut tim peneliti, virus flu babi (H1N1) jenis baru punya potensi pandemi karena ia dikhawatirkan bisa bermutasi lebih lanjut. Mutasi membuat virus dapat menyebar dengan mudah dari orang ke orang, lalu menjadi wabah global, seperti virus corona yang terjadi saat ini.
“Meski virus ini belum menjadi masalah, tapi mereka sangat berpotensi menginfeksi manusia dan ini membutuhkan pemantauan ketat,” ujar peneliti sebagaimana dikutip BBC.
Karena virus ini jenis baru, maka hanya sedikit manusia atau bahkan tidak ada manusia yang memiliki kekebalan tubuh terhadapnya.

Ancaman Pandemi

Jenis virus baru yang berpotensi menjadi pandemi adalah salah satu dari ancaman penyakit paling berbahaya yang terus dipantau oleh para ilmuwan, bahkan saat dunia sedang mencoba mengakhiri pandemi virus corona.
Ilustrasi daging babi. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Pandemi flu babi terakhir yang pernah dihadapi manusia pada 2009 lalu di Meksiko dinilai tidak begitu mematikan dari dugaan awal. Ini tak lain karena banyak orang tua yang memiliki kekebalan tubuh terhadap virus flu tersebut, yang mungkin karena kemiripannya dengan virus flu yang beredar di tahun-tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Virus tersebut, yang disebut A/H1N1pdm09, sekarang dapat dilawan menggunakan vaksin flu guna memastikan orang-orang terlindungi. Sementara jenis flu babi jenis baru yang ditemukan di China mirip dengan flu babi 2009, kendati ada beberapa perubahan yang berbeda.
Sejauh ini, virus flu babi ini belum menimbulkan ancaman besar. Namun Prof Kin-Chow Chang, ilmuwan yang turut dalam penelitian mengatakan, virus flu babi dengan strain baru ini merupakan salah satu yang harus diawasi.
Virus flu babi jenis baru yang telah diberi nama G4 EA H1N1 dapat tumbuh dan berkembang di sel-sel yang melapisi saluran udara manusia. Para peneliti telah menemukan, kasus infeksi baru-baru ini terjadi pada seorang pegawai yang bekerja di RPH dan industri babi di China.
Ilustrasi babi di peternakan. Foto: AFP/Ina Fassbender
Vaksin flu yang tersedia sekarang tampaknya tidak bisa melindungi orang dari flu babi G4 EA H1N1, meski bisa diadaptasi untuk melawannya jika diperlukan.
ADVERTISEMENT
“Saat ini kita sedang teralihkan dengan virus corona dan memang harusnya begitu. Namun kami tidak boleh kehilangan fokus pada virus-virus yang berpotensi membahayakan,” ujar Prof Chang yang bekerja di Nottingham University. “Meski virus baru ini belum menjadi masalah darurat, kami tidak boleh mengabaikannya.”
Tim ilmuwan yang meneliti virus flu babi jenis baru dan menuangkan hasil risetnya di jurnal ilmiah Proceedings of the National Academy of Sciences menyebut, langkah-langkah untuk mengendalikan virus G4 EA H1N1 di dalam babi dan pengawasan populasi secara ketat harus segera diterapkan.
“Penelitian para ilmuwan muncul sebagai pengingat bahwa umat manusia selalu menghadapi risiko kemunculan patogen baru dan hewan-hewan yang diternakkan dan lebih dekat dengan manusia, dapat mengemuka sebagai sumber virus-virus yang menimbulkan pandemi,” ujar Prof James Wood, kepala Departemen Kedokteran Hewan di University of Cambridge.
ADVERTISEMENT