Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka Babe Cabita Sebelum Meninggal Dunia

9 April 2024 11:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Artis komedian Babe Cabita saat ditemui dikawasan Tendean, Jakarta, Jumat, (13/11/2020). Foto: Dok. Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Artis komedian Babe Cabita saat ditemui dikawasan Tendean, Jakarta, Jumat, (13/11/2020). Foto: Dok. Ronny
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komika Babe Cabita meninggal dunia pada Selasa (9/4). Kabar duka ini disampaikan oleh kerabatnya, Abdi Jajan Mercon, dalam unggahan di akun Instagramnya.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, belum diketahui mengenai penyebab meninggalnya Babe Cabita. kumparan sudah berusaha menghubungi perwakilan keluarga dari Babe, namun belum ada tanggapan.
Sebelum meninggal, pria berusia 34 tahun itu sempat didiagnosis mengidap penyakit langka, anemia aplastik. Penyakit anemia aplastik disebut langka karena berbeda dengan penyakit anemia pada umumnya.

Apa itu anemia aplastik

Dijelaskan Siloam Hospital, anemia aplastik adalah gangguan kesehatan berupa kurang darah (anemia) yang disebabkan oleh ketidakmampuan sumsum tulang memproduksi sel darah baru yang cukup, baik trombosit, leukosit, maupun eritrosit, atau ketiganya.
Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang harus segera mendapatkan penanganan. Penyakit ini digolongkan menjadi dua jenis, yakni inherited aplastic anemia dan acquired aplastic anemia.
Ilustrasi Pembekuan Darah. Foto: Shutterstock
Inherited aplastic anemia adalah anemia aplastik yang diturunkan atau diakibatkan dari kerusakan gen. Sementara acquired aplastic anemia merupakan anemia aplastik yang diderita seseorang semasa hidupnya, biasanya dialami pasien dengan penyakit autoimun.
ADVERTISEMENT

Penyebab anemia aplastik

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, anemia aplastik disebabkan oleh 2 kondisi: karena keturunan atau gangguan kesehatan semasa hidup. Menurut Mayo Clinic, anemia aplastik terjadi ketika sel induk di sumsum tulang yang memproduksi sel darah baru–sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit– mengalami kerusakan. Akibatnya, sumsum tulang menjadi kosong (aplastik) atau hanya mengandung sedikit sel darah (hipoplastik).
Sejumlah gangguan kesehatan semasa hidup bisa menyebabkan anemia aplastik. Beberapa gangguan tersebut termasuk:
ADVERTISEMENT

Gejala

Anemia aplastik dapat memengaruhi fungsi setiap darah, termasuk leukosit yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh, trombosit untuk pembekuan darah, dan eritrosit untuk penyaluran oksigen ke seluruh tubuh. Ini membuat gejala anemia aplastik dapat bervariasi, tergantung dari sel darah yang terdampak.
Ilustrasi tanda-tanda demam. Foto: aslysun/Shuttterstock
Beberapa gejala yang paling umum dari anemia aplastik adalah:
Dokter biasanya mendiagnosis anemia aplastik melalui beberapa tahapan, seperti wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, prosedur biopsi, dan prosedur aspirasi.

Pengobatan

Pengobatan anemia aplastik dilakukan tergantung dari tingkat keparahan. Beberapa tindakan yang paling umum dilakukan dokter termasuk:
ADVERTISEMENT

Pencegahan

Tidak ada pencegahan untuk kasus anemia aplastik. Menghindari paparan insektisida, herbisida, pelarut organik, penghilang cat, dan bahan kimia beracun lainnya, disarankan untuk menurunkan risiko terkena anemia aplastik.