Meninggalnya Maryam Mirzakhani, Legenda Matematika dari Iran

15 Juli 2017 23:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maryam Mirzakhani, matematikawan dari Iran (Foto: Dok. Stanford University)
zoom-in-whitePerbesar
Maryam Mirzakhani, matematikawan dari Iran (Foto: Dok. Stanford University)
ADVERTISEMENT
Dunia matematika kehilangan salah seorang tokoh penting. Maryam Mirzakhani, matematikawan Iran peraih penghargaan Fields Medal, meninggal akibat kanker di usia 40 Tahun pada Sabtu (15/7).
ADVERTISEMENT
Mirzakhani dikenal atas dedikasinya terhadap bidang keilmuan geometri dan merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Pada tahun 2014, karyanya di bidang geometri bilangan kompleks dan sistem dinamis membuatnya diganjar penghargaan Field Medal, semacam Medali Nobel yang diselenggarakan khusus oleh komunitas matematika.
Lahir pada tahun 1977, Mirzakhani yang lahir setelah masa revolusi Iran telah menunjukkan bakatnya dalam bidang matematika. Saat remaja, Mirzakhani memenangkan dua medali emas dalam kompetisi Olimpiade Matematika Internasional.
Ia kemudian pindah ke Amerika Serikat dan memperoleh gelar doktor di Harvard pada tahun 2004. Mirzakhani kemudian dikukuhkan sebagai professor di Stanford University saat usianya masih menginjak 31 tahun.
Capaian Mirzakhani di Fields Medal merupakan capaian bersejarah. Mirzhakani merupakan perempuan pertama yang memperoleh penghargaan tersebut. Ia juga sekaligus menjadi warga negara Iran pertama dalam daftar penerima penghargaan.
ADVERTISEMENT
Professor Dame Frances Kirwan, anggota Komite Seleksi dari University of Oxford, pada saat itu mengatakan bahwa kemenangan Mirzakhani adalah sesuatu yang fenomenal. "Saya berharap banyak gadis dan perempuan muda, baik dari negara ini (Iran) maupun dari seluruh dunia, agar dapat percaya bahwa dirinya mampu memenangkan Fields Medal di masa depan," ucap Kirwan dikutip dari BBC.
Fields Medal merupakan ajang paling bergengsi di bidang matematika. Kegiatan ini hanya diselenggarakan empat tahun sekali dan menjadi tolok ukur capaian setiap ilmuwan.
Meninggalnya Mirzakhani merupakan kehilangan besar bagi dunia matematika. "Cahaya itu padam hari ini. Ini begitu membuat saya sedih... ia pergi terlalu cepat," ucap salah satu ilmuwan NASA, Firouz Naderi, lewat unggahan di Instragram.
ADVERTISEMENT
Keharuan juga menyergap kampung halamannya. Dikutip Tehran Times, Presiden Iran, Hassan Rouhani, ikut menunjukkan bela sungkawa atas kabar meninggalnya Mirzakhani.
"Kepergian Mirzakhani adalah kabar yang menyedihkan, ia merupakan warga Iran yang istimewa dan ilmuwan matematika paling unggul di dunia," ucap Rouhani.
Hampir selama empat tahun, Mirzakhani berjuang melawan kanker yang dideritanya. Sel kanker yang menyebar ke tulang membuat kondisinya semakin lemah.