Misi Baru untuk Teliti Exoplanet Resmi Meluncur

22 Desember 2019 14:56 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satelit CHEOPS dari Kourou, Guiana Prancis.  Foto:  European Space Agency (ESA)
zoom-in-whitePerbesar
Satelit CHEOPS dari Kourou, Guiana Prancis. Foto: European Space Agency (ESA)
ADVERTISEMENT
Pada 18 Desember lalu, European Space Agency (ESA) resmi meluncurkan satelit CHEOPS dari Kourou, Guiana Prancis. CHEOPS yang merupakan singkatan dari 'Characterizing Exoplanet Satellite', adalah misi ESA pertama yang bertujuan mempelajari planet-planet di luar sistem tata surya kita.
ADVERTISEMENT
Awalnya, peluncuran ini CHEOPS dijadwalkan pada 17 Desember, tapi harus ditunda sehari karena ada masalah teknis pada roketnya.
Tidak seperti misi exoplanet lain, CHEOPS tidak dirancang untuk menemukan planet baru. Ia hanya akan mengumpulkan data dari exoplanet yang telah ditemukan, untuk membantu para peneliti mencai tahu bagaimana dunia ini terbentuk.
Saat mengorbit Bumi, CHEOPS akan menghabiskan waktu 3,5 tahun untuk mengamati jalur exoplanet, yang dapat dilihat saat planet memancarkan kedipan cahaya karena melintasa Matahari.
Satelit CHEOPS yang diluncurkan. Foto: European Space Agency (ESA)
Semakin besar planetnya, maka semakin banyak cahaya yang terhalang exoplanet itu. Dengan mengukur seberapa gelap exoplanet, maka peneliti bisa mengetahui ukurannya
Fokus dari misi ini adalah mengukur ukuran sekitar 500 planet yang mengorbit bintang terang. Dengan menggabungkan ukuran yang dihitung lewat massanya, astronom bisa mengkalkulasikan identitas masing-masing exoplanet. Ini menjadi metriks kunci untuk mengetahui planet-planet itu terbuat dari apa.
ADVERTISEMENT
Astronom akan mengamati seberapa cepat kedipan cahaya dari exoplanet sebelum dan setelah melintasi Matahari di hadapannya. Selain itu, ada kesempatan juga untuk menemukan planet yang tidak terduga di hadapan bintang-bintangnya.
Sebelumnya, misi dengan teknik berburu lintasan exoplanet ini telah dilakukan oleh pesawat luar angkasa Kepler pada 2018 dan misi TESS pada Agustus 2019.