Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Misteri Babi 311 Ditemukan Selamat dari Ledakan Bom Nuklir Bikini Atol
10 November 2022 8:37 WIB
·
waktu baca 5 menit
ADVERTISEMENT
Pada 1946, Amerika Serikat melakukan uji coba senjata nuklir di pulau terpencil atol Pasifik, di mana banyak hewan yang hidup di sana dan sengaja dibiarkan untuk melihat efek radiasi.
ADVERTISEMENT
Uji coba nuklir diadakan sebagai bagian dari program militer Operasi Crossroads, dilakukan kurang dari setahun setelah AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945.
Dua uji coba bom yang dikenal sebagai Able dan Baker berlangsung masing-masing pada 1 dan 25 Juli 1946 di Bikini Atol, pulau berbentuk cincin di Pasifik tengah yang merupakan bagian dari Kepulauan Marshall.
Tujuan uji coba yakni untuk menyelidiki efek ledakan nuklir pada kapal angkatan laut, dengan lebih dari 90 kapal dilibatkan dalam tes tersebut, termasuk kapal perang dan kapal selam AS yang sudah usang, serta kapal Jerman dan Jepang.
Selain menempatkan kapal, militer AS juga melibatkan ribuan hewan terutama tikus, dan beberapa hewan lain seperti babi, marmut, serta kambing. Tujuannya untuk mempelajari efek ledakan bom nuklir terhadap hewan.
ADVERTISEMENT
“Untuk alasan ini, hewan ditempatkan pada jarak yang berbeda dari ledakan nuklir atau dilindungi dengan berbagai jenis alat, mengubah dosis radiasi yang mereka terima dan paparan langsung mereka terhadap efek ledakan," ujar Knox, seperti dikutip Newsweek.
Ketika bom diledakan, banyak hewan yang langsung terbunuh, tapi beberapa di antaranya selamat, salah satunya adalah seekor Babi yang dijuluki 311. Babi 311 ini dilaporkan selamat dari uji coba bom nuklir pertama. Bagaimana dia bisa selamat? Simak kisahnya berikut ini.
Bagaimana nuklir berdampak pada hewan?
Menurut laporan resmi dari tahun 1947, tak lama setelah bom Able meledak, hewan-hewan yang dilibatkan langsung dipindahkan dan dibawa ke kapal USS Burleson untuk dilakukan pemeriksaan dan perawatan medis. Beberapa hewan mati akibat ledakan dan sebagian lagi mati beberapa hari atau minggu setelahnya akibat efek keracunan radiasi. Ada juga yang selamat dan dibawa ke AS untuk dipelajari lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Dari sekian hewan yang selamat, satu cerita menarik datang dari Babi 311. Menurut laporan media dari tahun 1940-an, babi 311 dikunci di toilet di atas kapal penjelajah Jepang Sakawa selama uji coba bom nuklir Able berlangsung.
Able menyebabkan Sakawa yang terletak sekitar 420 meter dari titik ledakan terbakar hebat selama 24 jam sebelum akhirnya tenggelam pada 2 Juli 1946. Entah bagaimana, babi 311 selamat dari ledakan dan tenggelamnya kapal. Menurut laporan, babi itu ditemukan berenang di laguna Bikini Atoll sehari kemudian. Life Magazine melaporkan dalam artikel 1947 bahwa babi 311 adalah satu-satunya hewan yang selamat dari Sakawa.
Ketika hewan itu ditemukan, babi 311 punya berat 22,6 kilogram, menunjukkan adanya tanda-tanda efek radiasi. Sementara menurut laporan majalah Time, babi 311 menjadi sangat mudah tersinggung dan memiliki jumlah darah yang rendah. Anehnya, dalam waktu satu bulan, dia dapat pulih dengan cepat.
Babi 311 kemudian dibawa kembali ke Naval Medical Research Institute di Bethesda, Maryland, untuk dipelajari. Setahun penelitian berlangsung, bobot babi melonjak tajam menjadi 159 kilogram. Peneliti melakukan tes berkala untuk menilai kerusakan akibat radiasi, namun hasil tes babi 311 menunjukkan bahwa dia dalam kondisi relatif baik, namun tentu saja tidak sepenuhnya steril.
ADVERTISEMENT
Ilmuwan telah melakukan banyak upaya agar babi 311 bisa berkembang biak, tapi hasilnya nihil. Mereka menduga, ini akibat dari efek bom nuklir. Pada April 1949, babi 311 dilaporkan punya berat mencapai 272 kg. Babi dipindahkan ke Smithsonian’s National Zoological Park di Washington, DC, dan menjadi favorit para pengunjung. Wartawan pemenang hadiah Pulitzer Walter Pincus menulis tentang Babi 311 dalam bukunya berjudul “Blown to Hell: America’s Deadly Betrayal of the Marshall Islander” pada 2021.
Tiga tahun berlalu sejak Operasi Crossroads, sebagian besar dari ribuan hewan yang dilibatkan dalam uji coba bom nuklir telah mati. Sementara Babi 311 mati pada 8 Juli 1950, lebih dari 4 tahun setelah dia terkena bom. Adapun penyebab kematiannya tidak pernah diungkap.
ADVERTISEMENT
Bagaimanapun, apa yang terjadi pada Babi 311 memang tampak sangat aneh. Sebab, menurut Kathryn Higley, profesor di School of Nuclear Science and Engineering di Oregon State University, sejumlah faktor bisa berdampak buruk pada kelangsungan hidup hewan ketika terkena paparan bom nuklir seperti yang terjadi dalam Operasi Crossroads.
"Ketika radiasi berdampak pada tubuh, itu dapat merusak sel. Jika jumlah sel yang rusak cukup banyak, maka fungsi organ dapat terganggu, atau bahkan kematian organ dapat terjadi."
ADVERTISEMENT
Beberapa hewan yang terlibat dalam Operation Crossroads selamat dari ledakan awal, tetapi kerusakan jaringan internal yang mereka derita sangat parah sehingga bisa mati dalam beberapa hari atau bulan.
"Dengan dosis yang lebih rendah, sel-sel dalam tubuh sebagian besar mampu memperbaiki kerusakan, tetapi ada beberapa potensi kesalahan perbaikan yang terjadi. Perbaikan semacam itu dapat mengatur stadium, misalnya, menyebabkan kanker," kata Higley sebagaimana dikutip Newsweek.
"Jenis efek ini disebut stokastik, karena kemungkinan terkena kanker dari paparan didasarkan pada probabilitas. Semakin besar dosis total, semakin besar potensi atau kemungkinan untuk terkena kanker."