Misteri Kerangka Wanita Jongkok Berusia 4.000 Tahun

31 Mei 2020 11:58 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kerangka manusia. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kerangka manusia. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Kerangka seorang wanita yang diperkirakan berumur antara 4.000 hingga 4.500 tahun ditemukan dalam penggalian di Uckermark, Brandenburg, Jerman. Tulang-tulang manusia itu ternyata menyimpan banyak misteri yang mesti dipecahkan oleh tim arkeolog.
ADVERTISEMENT
Penemuan arkeologis yang membutuhkan banyak waktu dan kesabaran demi menemukan penjelasan terbaiknya kerap kali bersifat seperti teka-teki atau puzzle. Ia tak akan bisa diterka dalam sekali penelitian lantaran mengandung banyak pertanyaan dan dugaan.
Kerangka perempuan itu adalah salah satunya. Para arkeolog mesti menghubungkan satu per satu hipotesis agar mengetahui "siapa dia" yang sebenarnya.
Dari laporan Deutsche Welle (DW), sisa-sisa tulang belulangnya ditemukan dalam posisi berjongkok. Wanita itu bahkan diletakkan menghadap ke sisi kanan, arah utara, dengan kaki dan tangan dilipat ke dada.
Berdasarkan ciri khas pemakaman di Eropa pada Zaman Neolitik, posisi berjongkok ialah salah satu cara menguburkan tertua dalam periode yang berlangsung sejak 6.000 hingga 2.000 Sebelum Masehi (SM). Cara ini juga dipraktikkan oleh masyarakat ketika mulai beralih ke peradaban pertanian.
Tengkorak wanita dengan posisi jongkok. Diperkirakan berusia 25-30 tahun. Foto: Print Collector/CM Dixon
Dugaan terbaiknya, menurut hipotesis para arkeolog, jenazah ini telah hidup pada sekitar tahun 2.500 SM. Christof Krauskopf dari Preservation of Monuments menyatakan keyakinannya bahwa penemuan tersebut dapat membantu menjawab pertanyaan tentang penyebaran budaya dalam perkembangan umat manusia.
ADVERTISEMENT
Bagaimanapun, tidak ada benda-benda yang bisa dijadikan petunjuk langsung untuk status atau penyebab kematiannya. Hal inilah yang menjadikan penemuan tersebut benar-benar seperti teka-teki.
"Sayangnya tidak ada temuan lain di kuburan yang dapat memberi tahu kami lebih banyak informasi tentang kehidupan wanita itu," ucap Philipp Roskoschinski, salah satu arkeolog yang terlibat dalam penggalian tersebut, seperti dikutip Newsweek.
Roskoschinski dan para arkeolog lainnya juga mengatakan, jenazah itu dimakamkan di dekat pemukiman, bukan di tempat pemakaman umum. "Tempat itu secara hati-hati dibatasi dengan bebatuan," jelas Roskoschinski.
Tim peneliti selanjutnya akan melibatkan tes laboratorium untuk mengklarifikasi dan mengoreksi usia kerangka. Seorang antropolog juga dilibatkan dalam penelitian lebih lanjut untuk memeriksa tulang-tulang, melihat tanda-tanda penyakit, dan setiap petunjuk yang berkaitan dengan pola hidup sang wanita, serta penyebab kematiannya.
ADVERTISEMENT
Pengujian genetik juga berpeluang digunakan untuk menentukan hubungan wanita itu dengan Uckermark, lokasi kerangkanya ditemukan, apakah sebagai tempat tinggalnya atau bukan. Hasilnya pun dapat membantu peneliti untuk menelaah lebih jauh seandainya dia memiliki leluhur di daerah tersebut atau kemungkinan dia hanya pendatang.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.