Misteri Mumi Mini Seukuran Jenglot Akhirnya Terungkap: Ternyata Bukan Manusia

28 Juli 2020 10:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CT scan mumi Osiris (kiri) dan Horus (kanan). Foto: Rambam Health Care Campus
zoom-in-whitePerbesar
CT scan mumi Osiris (kiri) dan Horus (kanan). Foto: Rambam Health Care Campus
ADVERTISEMENT
Tim ilmuwan dibuat terkejut ketika mengintip di balik bungkus dua mumi kecil Mesir kuno seukuran jenglot yang tersimpan di museum Israel. Isinya ternyata bukan anak atau jantung manusia, seperti yang diduga sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Para peneliti menemukan, salah satu mumi penuh dengan biji-bijian dan lumpur yang biasa disebut mumi gandum. Sementara yang lain berisi burung yang kemungkinan besar adalah elang dengan beberapa bagian tubuh dan organ yang hilang.
"Ini (burung) kehilangan kaki kirinya, tidak ada yang tahu mengapa," kata Dr. Marcia Javitt, ketua radiologi di Rambam Hospital di Haifa, Israel, dan seorang profesor radiologi tambahan di The George Washington University di Washington DC, AS, yang membantu memindai mumi dengan computed tomography (CT) scan pada 29 Juni.
Kedua mumi tersebut dikebumikan dengan sarkofagus dan telah disimpan di National Maritime Museum di Haifa, Israel, selama sekitar 50 tahun.
Ron Hillel, kepala manajemen koleksi museum berkata, catatan kala itu tidak disimpan dengan lengkap seperti sekarang, sehingga informasi soal mumi tersebut terbatas. Salah satu dokumentasinya yang tersedia adalah usianya yang sudah lebih dari 2.000 tahun.
"Mumi jagung", dewa mesir kuno Osiris. Foto: National Maritime Museum/Haifa
Selama beberapa tahun terakhir, National Maritime Museum di Haifa telah mengoleksi dan menentukan cara terbaik untuk melestarikan setiap artefak. Ketika kurator menemukan kedua mumi itu, mereka menyadari bahwa mereka tidak tahu apa yang ada di dalamnya. Menurut catatan, mumi tersebut berisi jantung. Tapi riset yang dilakukan Hillel dan timnya menunjukkan hal tersebut tidak masuk akal.
ADVERTISEMENT
Orang Mesir kuno tak jarang memumikan jantung manusia. Menurut kepercayaan, jantung orang yang mati akan ditimbang melawan bulu yang mewakili ma'at, sebuah konsep yang mencerminkan kebenaran dan keadilan. Apabila jantung memiliki berat yang sama atau kurang dari bulu, orang-orang ini akan memperoleh hidup kekal dan abadi. Jika tidak, jantung akan dihancurkan.
CT scan yang dilakukan di Rambam Hospital mengungkapkan bahwa kedua mumi memiliki bagian dalam yang sangat berbeda antara satu sama lain. Mumi berbentuk manusia yang panjangnya sekitar 45 sentimeter dirancang agar terlihat seperti Osiris (dewa kehidupan setelah kematian). Mumi ini yang berisi tumbuh-tumbuhan, lumpur, dan biji-bijian.
Sementara mumi lain yang berbentuk burung memiliki panjang kira-kira 25 cm, dan ia diduga mewakili dewa Horus. Menurut mitologi Mesir, Horus adalah putra Osiris dan Isis yang berkepala elang; dewa yang terkait dengan langit dan firaun.
Marcia Javitt (tengah) dan rekannya sedang memegang mumi dan sarkofagus di dekat pemindai CT. Foto: Rambam Health Care Campus
Seiring waktu, mumi burung telah mengering. Artinya, jaringan tubuhnya menjadi lebih padat seperti dendeng. Sementara sumsum tulangnya juga mengering, hanya meninggalkan tabung tulang halus.
ADVERTISEMENT
Javitt dan rekan-rekannya menggunakan CT energi ganda yang masing-masing memakai sinar-X normal dan sinar-X berdaya rendah, suatu teknik yang dapat mengungkapkan sifat-sifat jaringan yang tidak dapat dilakukan CT scan biasa.
Selain itu, burung tersebut tampaknya kehilangan beberapa organ perutnya, tetapi studi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan organ bagian mana yang tidak ada di sana.
Ke depannya, Hillel bilang museum dapat membuat pameran khusus yang berpusat di sekitar dua mumi ini. Dia juga berharap agar bisa mendapat jadwal riset penanggalan radiokarbon untuk menentukan detail usia dari masing-masing mumi.