news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Momen Langka Badak Jawa yang Terancam Punah Terekam Kamera

6 Februari 2021 14:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Badak Jawa terekam kamera di Taman Nasional Ujung Kulon. Foto: Screenshot video tim Rhino Protection Unit (RPU) Marine Patrol
zoom-in-whitePerbesar
Badak Jawa terekam kamera di Taman Nasional Ujung Kulon. Foto: Screenshot video tim Rhino Protection Unit (RPU) Marine Patrol
ADVERTISEMENT
Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus sondaicus) merupakan salah satu hewan mamalia besar terlangka di dunia yang berada diambang kepunahan. Baru-baru ini, ada momen langka kemunculan badak Jawa yang terekam kamera di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).
ADVERTISEMENT
Momen langka itu dibagikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Siti Nurbaya, dalam video yang di-posting di akun media sosialnya. Siti menyebutkan badak Jawa yang tertangkap kamera tersebut sedang melakukan aktivitas mengasin (salt licking), yaitu meminum air laut untuk memenuhi kebutuhan mineral.
"Kondisi badak Jawa tidak merasa terganggu ketika dilakukan perekaman, karena tim merekam aktivitas dari jarak jauh. Di wilayah ini ada lima individu badak Jawa bernama Mantili, Kujang, Mustopa, Arya dan Raksa," kata Siti dalam keterangan videonya yang direkam oleh tim Rhino Protection Unit (RPU) Marine Patrol.
Menurut pengamatan tim, tapak badak Jawa diketahui berukuran 25-26 cm dan diperkirakan berusia dewasa. Berdasarkan hasil rekaman kamera tersebut, dikarenakan lokasi yang jauh dan mengunakan kamera seadanya, maka belum dapat teridentifikasi siapa nama badak Jawa yang terekam.
ADVERTISEMENT
Siti menjelaskan, dengan terekamnya langsung satu individu badak Jawa di daerah pantai yang dapat terlihat oleh masyarakat umum, diperlukan perlindungan yang intensif untuk menjaga kehidupan hewan mamalia itu.
Anak Badak Putih (Ceratotherium simum) bernama Azsyifa berada di areal kandang Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Jumat (22/1). Foto: Wahyu Putro A/Antara Foto
"Dengan adanya temuan langsung Badak Jawa di TNUK telah membuktikan habitat badak Jawa tersebut dalam kondisi baik, hal ini dikarenakan adanya penguatan sistem patroli kawasan yang rutin dilakukan dan kuatnya dukungan masyarakat desa di sekitar Taman Nasional Ujung Kulon dalam membantu pelaksanaan protection dan monitoring badak," jelasnya.
Sebelumnya, dua anak badak Jawa berjenis kelamin satu jantan dan satu betina lahir di Taman Nasional Ujung Kulon pada September 2020 lalu. Dengan begitu, jumlah total badak Jawa di TN Ujung Kulon mencapai 74 ekor, masing-masing 40 jantan dan 34 betina di mana 15 di antaranya berusia anak-anak dan 59 lainnya pada klaster usia remaja-dewasa.
ADVERTISEMENT
Badak Jawa merupakan spesies paling langka di antara lima spesies badak yang ada di dunia, sehingga dikategorikan sebagai critically endangered dalam Red List Data Book yang dikeluarkan oleh IUCN. Hewan ini juga diklasifikasikan sebagai jenis satwa dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa Liar.
Menurut WWF, badak Jawa sendiri memiliki ciri-ciri fisik, cula kecil dengan panjang sekitar 25 cm untuk badak jantan sementara badak betina hanya memiliki cula kecil atau tidak sama sekali. Berat badan antara 900–2.300 kilogram, dengan panjang badan 2 – 4 meter dan tinggi 1.7 meter.
Selain itu memiliki warna abu-abu dengan tekstur kulit yang tidak rata dan berbintik. Badak jantan mencapai fase dewasa setelah 10 tahun, sementara betina pada usia 5 sampai 7 tahun dengan masa mengandung selama 15 – 16 bulan.
ADVERTISEMENT