Mumi Llama Korban Ritual Misterius Ditemukan, Begini Wujudnya

27 Oktober 2020 7:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mumi llama dengan pita di telinga khas ritual Inca.  Foto:  Antiquity Publications Ltd/LM Valdez
zoom-in-whitePerbesar
Mumi llama dengan pita di telinga khas ritual Inca. Foto: Antiquity Publications Ltd/LM Valdez
ADVERTISEMENT
Para arkeolog di Peru berhasil menemukan contoh pertama mumi Llama di sebuah situs arkeologi. Saat ditemukan llama masih dalam keadaan utuh, di mana terdapat bulu-bulu halus yang menempel di tubuhnya. Dia juga dihiasi pita warna-warni, diduga jadi korban suku Inca sekitar 500 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Dilaporkan dalam jurnal Antiquity, llama itu dimumikan secara alami. Saat ini, mumi sedang dipelajari oleh para peneliti dari University of Calgary, Kanada, dan tim arkeolog dari Universidad de Huamanga, Peru, di pemukiman Inka yang berlokasi di situs Tambo Viejo, Lembah Acari.
Selama penggalian, mereka menemukan empat llama yang dimumikan secara alami di bawah lantai bangunan, serta llama lain yang membusuk, kemungkinan karena seseorang telah mencoba menjarah sisa-sisa jasadnya. Di samping mumi llama, lubang itu berisi bulu burung tropis berwarna cerah dan beberapa marmut yang dihias.
Dua mumi llama yang ditemukan di bawah bangunan di Peru. Foto: Antiquity Publications Ltd/LM Valdez
Berdasarkan penanggalan radiokarbon, mumi hewan-hewan yang ada di situs dibunuh di beberapa titik antara 1432 dan 1459 M, beberapa saat setelah suku Inca menduduki wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Bagi suku Inca, llama lebih dari sekadar daging. Mereka memainkan peran penting dalam budaya, ritual dan politik. Penemuan alat pemanggang dan sisa-sisa makanan di situs menunjukkan bahwa llama dibunuh sebagai bagian dari pengorbanan dalam ritual kepercayaan. Dugaan ini cocok dengan apa yang diketahui sejarawan tentang hubungan llama dan suku Inca.
“Catatan sejarah menunjukkan pengorbanan hewan penting bagi suku Inca, yang menggunakannya sebagai persembahan khusus untuk dewa supernatural," kata Dr Lidio M Valdez, penulis utama penelitian dari Calgary University, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip IFL Science. “Llama dianggap punya nilai tertinggi kedua setelah manusia dalam sebuah pengorbanan.”
Mumi llama yang ditemukan arkeolog. Foto: Antiquity Publications Ltd/LM Valdez
Studi tersebut juga mengutip karya arkeologi sebelumnya yang menyatakan Ilama coklat dikorbankan untuk Tuhan Pencipta (Viracocha), llama putih untuk dewa Matahari, dan llama campuran untuk dewa petir.
ADVERTISEMENT
“Persembahan itu kemungkinan bagian dari pesta dan pertemuan yang jauh lebih besar, yang disponsori oleh negara,” ujar peneliti. “Negara bersama penduduk lokal berpesta makanan dan minuman, memperkuat aliansi politik. Mereka juga mempersembahkan pengorbanan untuk mengeklaim tanah sebagai milik mereka."
Kendati begitu, beberapa peneliti berpendapat bahwa dugaan llama menjadi korban persembahan ritual bisa saja salah. Sebab, suku Inca dikenal dengan kesadisannya dalam membunuh makhluk hidup dalam upacara ritual tertentu. Tidak adanya bukti tanda-tanda pemenggalan leher pada korban, dan luka pada tubuh llama menunjukkan bahwa mereka dikubur hidup-hidup.