NASA Akan Beli Batuan dari Bulan Harga Rp 14.000 dan Dicicil

6 Desember 2020 9:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerhana bulan stroberi di Jakarta, Sabtu (6/6). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gerhana bulan stroberi di Jakarta, Sabtu (6/6). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Apa yang bisa kamu dapatkan dengan uang Rp 14 ribu? Ternyata, uang segitu bisa membeli batuan dari Bulan, tapi itu hanya bisa dilakukan oleh badan antariksa Amerika Serikat, NASA.
ADVERTISEMENT
Iya, kamu tidak salah membaca. NASA baru-baru ini membuat kesepakatan membeli batuan Bulan dengan harga 1 dolar AS, atau sekitar Rp 14 ribu, dari startup bidang eksplorasi luar angkasa bernama Lunar Outpost.
Lunar Outpost adalah salah satu dari empat perusahaan yang baru mendapat kontrak untuk mengambil tanah bulan untuk NASA. Selain startup asal Colorado tersebut, NASA juga mengontrak Masten Space Systems dari California, ispace Europe, dan ispace Japan. Keempatnya dikontrak dengan nilai total 25.001 dolar AS.
Dalam pernyataan resminya, NASA akan menggunakan batuan dan tanah yang dikumpulkan perusahaan-perusahaan swasta tersebut dalam program Artemis mereka. Program Artemis adalah misi yang bertujuan untuk mengirim astronaut perempuan pertama dan astronaut laki-laki berikutnya ke Bulan pada tahun 2024.
Logo NASA. Foto: NASA
Selain itu, dengan batuan dan tanah yang didapatkan dari keempat perusahaan, NASA hendak mencoba membangun model bisnis untuk ekstraksi, penjualan, dan penggunaan sumber daya di luar Bumi.
ADVERTISEMENT
"Perusahaan akan mengumpulkan sampel dan kemudian memberi kami bukti visual dan data lain bahwa mereka telah dikumpulkan, dan kemudian kepemilikan akan ditransfer dan kami kemudian akan mengumpulkan sampel tersebut," kata administrator asosiasi NASA Mike Gold kepada wartawan dalam konferensi pers, dikutip CNBC.
"Tujuan (dari misi pengumpulan ini) ada dua: Ada kebijakan penting dan preseden yang sedang ditetapkan, baik yang terkait dengan pemanfaatan sumber daya ruang angkasa, dan perluasan kemitraan publik dan swasta di luar orbit Bumi ke Bulan."
Pengumpulan batuan dan tanah Bulan tampaknya penting bagi NASA. Lantas, mengapa mereka cuma membayar Lunar Outpost dengan harga Rp 14 ribu--dan mengapa Lunar Outpost mau menerimanya?
Ilustrasi permukaan Bulan. Foto: WikiImages via PIxabay
Menurut laporan CNBC, McAlister menjelaskan kalau Lunar Outpost sebenarnya sudah berencana untuk mengumpulkan material Bulan. Jadi, memisahkan beberapa batuan dan tanah Bulan untuk NASA "sebenarnya hal yang sepele", kata dia. NASA pun hanya meminta masing-masing perusahaan untuk menyediakan 50 hingga 500 gram sampel batuan dan tanah dari Bulan.
ADVERTISEMENT
Bagi Lunar Outpost, faktor uang juga ternyata bukan masalah yang penting bagi mereka untuk bekerja sama dengan NASA. Seperti dilaporkan BBC, perusahaan itu melihat ada banyak manfaat ilmiah yang mereka dapatkan dari kerja sama dengan NASA selain uang, misalnya memungkinkan mereka berlatih mengekstraksi sumber daya dari permukaan Bulan.
Lunar Outpost sendiri direncanakan datang ke bulan pada 2023. Mereka saat ini sedang dalam pembicaraan dengan startup manufaktur antariksa milik Jeff Bezos, Blue Origin, agar bisa menumpang pada misi mereka untuk mendarat di Bulan pada tahun yang sama.
"Rencananya misi tersebut akan berlangsung pada tahun 2023, tetapi kami sedang bekerja dengan beberapa perusahaan pendarat yang berbeda, yang dapat menjadwalkan tanggal peluncuran yang lebih awal," kata CEO Lunar Outpost Justin Cyrus kepada BBC.
ADVERTISEMENT
Menariknya lagi, NASA sebenarnya akan membayar biaya Rp 14 ribu ke Lunar Oupost dengan menyicil 3 kali angsuran.
NASA bilang, klausul perusahaan yang bekerja sama akan menerima 10 persen dari total harga yang diusulkan setelah pengumuman kerja sama, 10 persen lagi setelah peluncuran, dan sisanya 80 persen setelah berhasil diselesaikan.
“Ya, 1 dolar itu akan datang dalam tiga kali angsuran kecil tapi penting, yaitu 0,10 dolar, 0,10 dolar, dan 0,80 dolar," canda Cyrus.