NASA Temukan Metana di Mars, Bukti Pernah Ada Kehidupan di Sana?

8 Juni 2018 15:11 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Curiosity saat melakukan penjelajahan di Mars. (Foto: JPL NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Curiosity saat melakukan penjelajahan di Mars. (Foto: JPL NASA)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
NASA mengumumkan hasil penemuan yang didapat oleh robot penjelajah Mars, Curiosity, pada Jumat (8/6) pukul 01.00 dini hari Waktu Indonesia Barat. Dalam pengumuman ini, NASA mengumumkan bahwa Curiosity telah berhasil menemukan molekul organik berumur 3 miliar tahun pada batu sedimen yang ada di permukaan tanah Planet Merah tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Curiosity juga berhasil menemukan variasi musiman kandungan metana di atmosfer Mars. Molekul organik ini mengandung karbon dan hidrogen dan ada kemungkinan mengikat oksigen, nitrogen, dan elemen lainnya.
"Dengan temuan baru ini, Mars mengatakan kepada kami agar kami terus berjuang dan mencari bukti kehidupan di Mars," kata Thomas Zurbuchen, associate administrator untuk Science Mission Directorate at NASA Headquarters, di Washington, Amerika Serikat dalam siaran pers NASA.
“Saya yakin bahwa misi kami, baik yang sedang berlangsung maupun baru kami rencanakan, dapat menemukan hal-hal yang menakjubkan di Planet Merah.”
Kondisi permukaan Mars memang tidak mungkin dihuni oleh makhluk hidup saat ini, tapi bisa jadi sebelumnya pernah ada kehidupan di sana. Sebab sebelumnya, Curiosity juga pernah menemukan bukti bahwa di masa lalu, iklim di Mars cukup bersahabat hingga bisa ada air di sana.
ADVERTISEMENT
Curiosity juga pernah menemukan bukti keberadaan air danau purba pada miliaran tahun lalu di dalam Kawah Gale di Mars. Selain itu, terdapat juga bukti yang mendukung kemungkinan adanya kehidupan di sana.
Meski nampaknya penemuan ini bisa menjadi bukti yang sangat menjanjikan bahwa ada kehidupan di Mars, NASA tidak ingin buru-buru menyimpulkan bahwa penemuan mereka memang membuktikan bahwa kita tidak sendirian di alam semesta ini.
Lapisan tanah dan bebatuan di Mars. (Foto: NASA/JPL-Caltech)
zoom-in-whitePerbesar
Lapisan tanah dan bebatuan di Mars. (Foto: NASA/JPL-Caltech)
"Curiosity belum menentukan sumber dari molekul organik tersebut," kata Jen Eigenbrode dari NASA Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Maryland.
Meski metana umumnya terkait dengan kehidupan, molekul organik tersebut juga bisa terbentuk oleh proses non-biologis. Jadi molekul itu bukanlah bukti mutlak ataupun indikator pasti adanya kehidupan di Mars.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, para peneliti NASA tetap optimis bahwa bukti-bukti yang terus dikumpulkan selama misi penjelajahan mereka akan mendapatkan kabar baik suatu hari nanti dan bisa membuktikan keberadaan kehidupan di Mars.
“Apakah penemuan ini merupakan bukti kehidupan di Mars?” kata Michael Meyer, peneliti di Mars Exploration Program NASA. “Kami tidak tahu, namun ini bukti bahwa kami sedang berada di jalan yang benar.”