Niat Bikin Kolam Ikan, Warga Kediri Temukan Bangunan Mirip Candi

Petugas Balai Pelestarian Cagar Budayan (BPCB) Jawa Timur mengamati struktur bangunan kuno yang diduga candi di Desa Brumbung, Kediri, Jawa Timur, Senin (6/7). Foto: Prasetia Fauzani/ANTARA FOTO

Sekelompok warga di Dusun Kebonagung, Desa Brumbung, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tak sengaja menemukan struktur bangunan menyerupai candi, tatkala menggali sebidang tanah untuk kebutuhan kolam pemancingan ikan.

Cerita bermula tatkala kepala Dusun Kebonagung, M Sulton, menggali lahan tanah miliknya untuk dijadikan kolam pemancingan ikan. Ketika para pekerja menggali tanah di kedalaman tertentu, mereka justru menemukan tumpukan batu bata.

Saat batu bata dipindahkan, di bawahnya terlihat struktur bangunan mirip candi. Semakin dalam digali, struktur bangunan semakin terlihat jelas dan tertata rapi. Karena M Sulton meyakini bangunan tersebut merupakan objek cagar budaya, ia kemudian melaporkan penemuan itu kepada Kades Brumbung, Siti Nurhanik.

Petugas Balai Pelestarian Cagar Budayan (BPCB) Jawa Timur mengamati struktur bangunan kuno yang diduga candi di Desa Brumbung, Kediri, Jawa Timur, Senin (6/7). Foto: Prasetia Fauzani/ANTARA FOTO

Adapun lokasi penemuan candi berada di sekitar penemuan prasasti Watutulis, yang lokasinya hanya terpaut sekitar 50 meter. Prasasti batu tulis itu saat ini telah tersimpan di tempat Balai Desa Brumbung. Bangunan candi tersebut diyakini peninggalan zaman kerajaan yang pernah berdiri di Kediri.

Untuk menindaklanjuti penemuan arkeologi ini, Nurhanik meneruskan laporannya pada Juru Pelihara Cagar Budaya Brumbung, Juwito. Laporan pun kemudian ditindaklanjuti oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri dan menurunkan tim untuk mengecek lokasi penemuan.

Petugas memperlihatkan potongan gerabah yang ditemukan pada struktur bangunan kuno yang diduga candi di Desa Brumbung, Kediri, Jawa Timur. Foto: Prasetia Fauzani/ANTARA FOTO

Kabid Sejarah dan Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Yuli Marwantoko mengatakan, bahwa dugaan sementara bangunan tersebut merupakan objek cagar budaya berupa petirtaan atau tempat bersuci. Struktur bangunan kuno itu berukuran kurang lebih 5 x 30 meter.

“Dugaan sementara situs objek cagar budaya berupa petirtaan ini adalah peninggalan Raja Kediri Baweswara dari Kerajaan Khadiri pada abad ke-10,” ujar Yuli, seperti dikutip beritajatim.com, media partner kumparan.