Orang yang Dapat Cangkok Jantung Babi Pertama Meninggal Dunia

10 Maret 2022 7:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi babi di peternakan. Foto: AFP/Ina Fassbender
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi babi di peternakan. Foto: AFP/Ina Fassbender
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pasien cangkok jantung babi pertama di dunia meninggal dunia setelah dua bulan menjalani operasi transplantasi. Hingga kini, para dokter belum dapat menyimpulkan penyebab kematiannya.
ADVERTISEMENT
Pasien tersebut – yang bernama David Bennet – sebelumnya menggemparkan dunia karena menjadi orang pertama yang sukses menjalani transplantasi jantung babi yang telah dimodifikasi secara genetik. Ia meninggal pada usia 57 tahun.
Sebelum mendapatkan transplantasi jantung babi pada 7 Januari 2022, Bennet merupakan seorang pasien penyakit jantung terminal. Penyakit itu membuat hidupnya harus bergantung pada mesin. Dia lantas setuju untuk menjadi relawan eksperimen cangkok jantung babi setelah ia ditolak dari beberapa daftar tunggu donor jantung manusia.
The New York Times melaporkan bahwa pejabat rumah sakit University of Maryland Medical Center enggan berkomentar lebih lanjut soal penyebab kematian Bennet. University of Maryland Medical Center merupakan tempat Bennet mendapat transplantasi jantung babi dan perawatan pasca-operasi.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada penyebab yang jelas diidentifikasi pada saat kematiannya," kata seorang juru bicara rumah sakit kepada The New York Times. Kendati demikian, University of Maryland Medical Center berencana untuk mempublikasikan hasil penyelidikan mereka di jurnal medis.
Ilustrasi transplantasi. Foto: AP
Menurut penjelasan dokter, kondisi Bennet mulai memburuk beberapa hari yang lalu. Padahal beberapa minggu setelah Bennet menjalani transplantasi jantung babi, dia masih sempat menghabiskan waktu bersama keluarganya, menonton pertandingan Super Bowl dan berbicara tentang keinginan untuk pulang ke rumah demi menemui anjingnya, Lucky.
"Dia terbukti menjadi pasien pemberani dan mulia yang berjuang sampai akhir," kata ahli bedah yang melakukan transplantasi Bartley Griffith, dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh rumah sakit.
Keberhasilan transplantasi jantung babi yang diterima Bennet merupakan terobosan ilmiah yang penting.
ADVERTISEMENT
Di satu sisi, transplantasi jantung dapat menjadi solusi kelangkaan donor jantung manusia. Menurut situs pemerintah AS organdonor.gov, misalnya, 110.000 orang Amerika sedang menunggu transplantasi organ jantung karena keterbatasan pasokan. Diperkirakan, 6.000 pasien meninggal setiap tahun sebelum mendapatkan transplantasi jantung karena kekurangan donor organ.
"Tidak ada cukup donor jantung manusia yang tersedia untuk memenuhi daftar panjang calon penerima,” kata Griffith, dalam pernyataan resminya pada Januari lalu.
Ilustrasi Babi. Foto: Shutterstock
Keberhasilan transplantasi jantung babi merupakan capaian penting dalam xenotransplantasi, nama ilmiah untuk prosedur cangkok organ dari hewan ke manusia. Sebab, transplantasi antar-spesies memiliki risiko kegagalan akibat perbedaan genetik, hingga dapat menyebabkan penolakan organ atau virus yang menimbulkan infeksi.
Namun, risiko itu tak menghalangi niat Bennet untuk menjadi relawan eksperimen. Dengan keinginannya yang kuat untuk tetap hidup, xenotransplantasi merupakan satu-satunya pilihan bagi Bennet.
ADVERTISEMENT
"Itu antara mati atau melakukan transplantasi ini,” kata Bennet sehari sebelum operasi. “Saya ingin hidup. Saya tahu ini adalah tembakan dalam kegelapan, tapi itu pilihan terakhir saya.”
Untuk mencangkok jantung babi ke Bennet, dokter perlu memodifikasi jantung babi secara genetik menggunakan alat pengeditan gen dari Revivicor, sebuah perusahaan obat regeneratif yang berbasis di Blacksburg, Virginia.
Pada pagi hari operasi, tim transplantasi mengambil jantung babi dan menempatkannya ke dalam alat khusus untuk mempertahankan fungsinya sampai operasi. Tiga hari setelah menjalani operasi, Bennet dilaporkan telah bernafas sendiri dan eksperimen tersebut dianggap sukses.
Menanggapi kematian Bennet, putranya yang bernama David Bennet Jr. mengeluarkan pernyataan berterima kasih kepada rumah sakit dan staf atas upaya mereka yang melelahkan atas nama ayahnya.
ADVERTISEMENT
Bennet bukanlah orang pertama yang mendapatkan donor organ babi, hewan yang telah lama menjadi sumber potensial transplantasi karena organ mereka sangat mirip dengan manusia.
Pada Oktober 2021, sekelompok ahli bedah di rumah sakit New York University Langone Health mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mencangkokkan ginjal babi yang telah dimodifikasi secara genetik ke pasien manusia yang mati otak.
Dalam operasi itu, ginjal babi tidak ditaruh di dalam tubuh pasien, melainkan dilekatkan pada pembuluh darah di kaki bagian atas pasien. Organ tersebut bekerja secara normal dan menghasilkan urin selama 54 jam.
Pada Januari 2022, ahli bedah di University of Alabama at Birmingham melaporkan bahwa mereka untuk pertama kalinya mereka berhasil melakukan transplantasi organ ginjal babi yang dimodifikasi secara genetik ke dalam perut seorang pria berusia 57 tahun yang mati otak.
ADVERTISEMENT
Ginjal tersebut berfungsi dan menghasilkan urin selama tiga hari. University of Alabama at Birmingham ahli bedah mengatakan mereka berharap untuk meluncurkan uji klinis kecil dengan pasien manusia hidup pada akhir tahun.