news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pabrik Pengisap Karbon Terbesar di Dunia Resmi Beroperasi, Begini Bentuknya

10 September 2021 9:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pabrik penghisap karbon dioksida bernama Orca.  Foto: Climeworks
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik penghisap karbon dioksida bernama Orca. Foto: Climeworks
ADVERTISEMENT
Pabrik pengisap karbon terbesar di dunia resmi beroperasi. Pabrik yang bertempat di Islandia itu dirancang untuk menyedot karbon dioksida di udara untuk kemudian mengubahnya menjadi batu.
ADVERTISEMENT
Pabrik ini diberi nama Orca, atau Orka dalam bahasa Islandia, yang berarti energi. Bangunan ini memiliki empat unit bagian, masing-masing terdiri dari dua kotak logam mirip wadah yang digunakan untuk transportasi laut.
Orca sendiri berlokasi sekitar 30 kilometer dari tenggara ibu kota Islandia, Reykjavík. Ia mulai didirikan pada Mei 2020, yang berarti pabrik pengisap karbon ini dibangun dalam kurun waktu kurang dari 15 bulan.
Dibangun oleh perusahaan Climeworks asal Swiss dan Carbfix dari Islandia, pabrik itu mampu menarik 4.000 ton karbon dioksida (CO2) di udara setiap tahunnya, menjadikannya sebagai fasilitas pengisap CO2 terbesar di dunia. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS (Environmental Protection Agency/EPA), jumlah tersebut setara dengan emisi yang dikeluarkan oleh 870 mobil.
ADVERTISEMENT
Pabrik penghisap karbon Orca. Foto: Climeworks
Untuk mengumpulkan karbon dioksida, pabrik menggunakan kipas guna menarik udara ke kolektor yang memiliki bahan filter di dalamnya. Usai bahan filter diisi dengan CO2, kolektor ditutup dan suhu dinaikkan untuk melepaskan CO2 dari bahan dan gas yang pekat dapat dikumpulkan.
CO2 kemudian dicampur dengan air sebelum disuntikkan pada kedalaman 1.000 meter ke dalam batuan basalt di mana ia akan membantu. Peneliti percaya, teknologi ini dapat menjadi alat utama dalam memerangi perubahan iklim.
"Kami bangga, bersemangat, dan sangat senang telah sampai pada tahap ini dalam perjalanan kami untuk mengembalikan perubahan iklim," kata co-CEO dan salah satu pendiri Climeworks, Christoph Gebald, dalam pernyataan resmi. "Orca kini menjadi kenyataan dan itu adalah hasil dari upaya bersama dari setiap pemangku kepentingan yang terlibat."
ADVERTISEMENT
Kendati begitu, sejumlah kritikus berpendapat teknologi ini masih sangat mahal dan mungkin membutuhkan waktu puluhan tahun untuk beroperasi dalam skala besar. Bagaimana tidak, teknologinya dikomersialkan Climeworks dengan biaya 600 hingga 800 dolar AS per ton karbon dioksida, menurut laporan The Washington Post.