Palau Jadi Negara Pertama yang Larang Krim Tabir Surya

6 Januari 2020 9:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemandangan bawah laut Palau. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan bawah laut Palau. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Republik Palau, negara kepulauan di Samudera Pasifik, resmi menjadi negara pertama yang melarang penggunaan krim tabir surya karena dianggap berbahaya bagi terumbu karang. Secara spesifik, pelarangan ini berlaku untuk tabir surya yang mengandung oxybenzone dan mulai efektif per 1 Januari 2020.
ADVERTISEMENT
Senyawa kimia oxybenzone merupakan bahan utama yang lazim ada pada produk tabir surya, berfungsi melindungi kulit dari paparan sinar Ultra Violet (UV). Sebuah studi dari Haeriticus Environmental Laboratory pada 2015 mengungkap, oxybenzone memicu kerusakan serius pada terumbu karang.
“Kita harus hidup dan menghargai lingkungan karena lingkungan adalah sumber kehidupan,” ujar Presiden Palau, Tommy Remengesau, dilansir BBC.
Pantai dengan pasir putih di sekitar Palau Foto: Pixabay
Pemerintah memasarkan negara kepulauan mereka sebagai surga sejati bagi penyelam. Bahkan, sebuah laguna di Kepulauan Rock di Palau masuk daftar situs Warisan Dunia Unesco. Negara ini memiliki populasi sekitar 20.000 yang tersebar di ratusan pulau.
Mulanya, pelarangan tabir surya diumumkan sejak 2018, menyasar produk tabir surya yang mengandung total 10 kandungan terlarang yaitu oxybenzone, ethyl paraben, octinoxate, butyl paraben, octocrylene, 4-methyl-benzylidene camphor, benzyl paraben, triclosan, methyl paraben, dan phenoxyethanol.
ADVERTISEMENT
Dua senyawa kimia di antaranya yakni oxybenzone dan octinoxate, berfungsi menyerap sinar UV.
Ilustrasi berbagai jenis tabir surya Foto: Shutterstock
Menurut International Coral Reef Foundation, seluruh kandungan kimia yang dilarang tersebut sudah lama dikenal sebagai polutan lingkungan dengan sifat sangat beracun. Sebagian besar di antaranya membahayakan keberlangsungan hidup banyak spesies alam liar.
“Ketika sains memberitahu kita bahwa sebuah praktik membahayakan terumbu karang, populasi ikan, atau samudera itu sendiri, kita mencatatnya, begitu juga dengan wisatawan kita,” ujar Remengesau.
“Senyawa-senyawa kimia berbahaya dalam tabir surya telah ditemukan dalam habitat kritis di Palau, dan di dalam jaringan makhluk-makhluk (endemik) kami yang tersohor,” lanjutnya.
“Kami tak masalah menjadi negara pertama yang melarang senyawa-senyawa kimia ini, dan kami akan melakukan bagian kami untuk menyebarkan kampanye ini.”
ADVERTISEMENT
Selain Palau, negara bagian Hawaii akan menyusul untuk mengeluarkan larangan serupa pada 2021. Beberapa merek kosmetik besar langsung mengonfirmasi produk-produk mereka telah sesuai dengan persyaratan dan aman bagi terumbu karang.
Wilayah-wilayah lain juga akan mengumumkan larangan yang sama, seperti Kepulauan Virgin Amerika Serikat, di mana peraturan akan berlaku pada Maret. Selain itu, ada juga Pulau Bonaire yang masuk wilayah Kepulauan Karibia akan menerapkan aturan serupa.