Para Jomblo Disarankan Punya Pasangan Seks Selama Lockdown di Belanda

18 Mei 2020 2:30 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Restoran rumah kaca di Amsterdam, Belanda. Foto: REUTERS/Eva Plevier
zoom-in-whitePerbesar
Restoran rumah kaca di Amsterdam, Belanda. Foto: REUTERS/Eva Plevier
ADVERTISEMENT
Di tengah pandemi virus corona yang mengepung dunia, kebutuhan seks menjadi persoalan genting di Belanda akibat adanya kebijakan lockdown yang membatasi kontak fisik warganya.
ADVERTISEMENT
Semenjak lockdown diberlakukan 23 Maret 2020 lalu, ada aturan ketat yang mengharuskan seorang tamu menjaga jarak 1,5 meter dari tuan rumah yang dikunjungi.
Atas saran para ilmuwan dari Institut Nasional Belanda untuk Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan (RIVM), maksimal hanya tiga pengunjung yang diizinkan masuk ke rumah. Itupun dengan syarat ketat, yakni mereka harus menjaga jarak.
Aturan tersebut menuai protes hingga muncul imbauan bagi para pria dan wanita yang masih 'jomblo' atau lajang untuk menemukan partner seks selama penguncian wilayah berlangsung.
Dalam perbincangan bebas terbuka, panduan resmi dari RIVM telah diamandemen, yakni menyarankan siapapun yang tidak memiliki pasangan seksual permanen agar saling sepakat untuk memuaskan satu sama lain dalam hubungan seksual.
Ilustrasi berhubungan seks. Foto: Pixabay
RIVM pada akhirnya mengakui bahwa seorang lajang yang ingin melakukan kontak fisik secara intim adalah hal yang wajar dan masuk akal. Dengan catatan, di masa pandemi seperti ini hubungan intim harus diatur.
ADVERTISEMENT
“Diskusikan cara terbaik untuk melakukan ini bersama,” saran RIVM, seperti dikutip The Guardian. “Misalnya, bertemu dengan orang yang sama untuk melakukan kontak fisik atau seksual (misalnya 'teman seks'), asalkan Anda bebas dari penyakit. Buat kesepakatan yang baik dengan orang ini tentang berapa banyak orang lain yang kalian jumpai. Semakin banyak orang yang Anda jumpai, semakin besar kemungkinan (penyebaran) virus corona. ”
Disamping itu, RVIM juga memiliki saran bagi siapapun yang memiliki hubungan dengan pasien COVID-19 atau mereka yang sedang dalam karantina dengan gejala penyakit yang dicurigai.
"Jangan berhubungan seks dengan pasangan Anda jika mereka telah diisolasi karena (diduga) terinfeksi virus corona," kata RVIM. "Berhubungan seks-lah dengan diri sendiri atau dengan orang lain dari kejauhan (dengan menceritakan kisah erotis atau bermasturbasi bersama)."
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Linda Duits, seorang jurnalis yang banyak menyoroti isu-isu gender, melontarkan kritik terhadap RIVM, dengan alasan bahwa seks adalah hak asasi manusia.
"Kedekatan dan kontak fisik bukanlah suatu kemewahan, mereka adalah kebutuhan dasar," tulis Duits. "Jika kita telah belajar sesuatu dari epidemi AIDS, itu berarti tidak berhubungan seks bukanlah pilihan."
Tak cuma di Belanda, pemerintah Inggris juga menaruh perhatian pada aktivitas seks warganya selama pandemi, yakni dengan memperingatkan bahwa pasangan yang tidak hidup bersama (tanpa status pernikahan) sebaiknya tidak bertemu sama sekali, atau cepat-cepat tinggal serumah bersama selama lockdown.
Jenny Harries, wakil kepala petugas medis menuturkan, bahwa pasangan yang berpacaran harus menguji kekuatan hubungan mereka dan memutuskan apakah seseorang ingin tinggal bersama di rumah pasangannya atau tidak.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Belanda sendiri telah melonggarkan lockdown dalam beberapa minggu terakhir. Salon atau pangkas rambut, salon kuku dan kecantikan mulai bekerja lagi pada Senin. Ada pun restoran, bar, dan bioskop akan dibuka kembali pada 1 Juni. Langkah-langkah itu diambil setelah bukti penyebaran virus corona di Belanda dapat dikontrol, meski pun sebanyak 35 orang dirawat di rumah sakit dalam 24 jam terakhir dengan 53 angka kematian dan 200 orang lainnya dinyatakan positif terjangkit corona, sehingga totalnya menjadi 43.681 kasus.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.