Parasit Hidup Bersarang di Mata Wanita Ini Selama 2 Tahun

20 April 2024 16:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Mata Merah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mata Merah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Parasit mirip cacing hidup di mata seorang wanita selama dua tahun. Dokter yakin, parasit itu masuk ke tubuh pasien gara-gara makan daging buaya. Kok Bisa?
ADVERTISEMENT
Cerita bermula ketika wanita berusia 28 tahun asal kota Basankusu, Republik Demokratik Kongo, pergi ke dokter setelah timbul benjolan di sudut mata kirinya. Ketika diperiksa, ternyata ada serangga hidup. Serangga itu merupakan kerabat dekat udang, yang panjangnya sekitar 1 cm.
Studi kasusnya, yang dimuat di jurnal JAMA Ophthalmology, menyebut parasit bersarang di belakang kelopak mata pasien. Kondisi yang dialami wanita ini dikenal sebagai pentastomiasis okular, diambil dari nama parasit pentastomid atau cacing lidah. Para ilmuwan mengaitkannya dengan pola makan si wanita, termasuk daging buaya.
“Pentastomid terlihat seperti cacing, tetapi sebenarnya adalah krustasea dan berkerabat dengan udang,” kata Dennis Tappe, penulis utama studi dan peneliti parasit di Bernhard Nocht Institute for Tropical Medicine di Jerman, sebagaimana dikutip dari Newsweek.
ADVERTISEMENT
“Mereka berhubungan dengan reptil [paling sering ular, tapi juga kadal dan buaya], apalagi dengan amfibi yang semuanya merupakan inang alami mereka.”
Tappe menambahkan, pentastomid hidup di saluran pernafasan bagian atas hewan-hewan tersebut. Manusia terinfeksi melalui paparan sel telur dari parasit yang dikeluarkan oleh reptil ke lingkungan lewat kotoran dan cairan mulut. Ketika dokter memeriksa mata si wanita, mereka menemukan parasit masih hidup.
Mata wanita yang terinfeksi parasit selama dua tahun. Foto: Richard Hardi/Dennis Tappe
“Pentastomiasis adalah penyakit zoonosis langka [dapat ditularkan dari hewan ke manusia] yang disebabkan oleh tahap larva parasit pentastomid. Sebagian besar infeksi pada manusia terjadi di daerah tropis dan subtropis,” papar peneliti dalam makalah tersebut.
Cacing lidah tumbuh dengan panjang mencapai 1 hingga 14 cm. Telurnya keluar dari inangnya melalui mulut atau sistem pencernaan, lalu dimakan oleh hewan pengerat. Telur kemudian menetas dan berkembang menjadi larva. Hewan pengerat ini dimakan oleh ular atau inang lain dan siklusnya berulang lagi.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, tidak ada kasus lain yang dilaporkan terinfeksi parasit pentastomid akibat makan daging buaya. Namun tetap saja, seseorang bisa terinfeksi parasit dari makan daging buaya yang terkontaminasi oleh daging ular di pasar. Ketika orang terinfeksi parasit ini, sering kali muncul ke dalam organ dalam, tapi jarang menimbulkan gejala. Terkadang parasit dapat menyebabkan perforasi organ dan reaksi kekebalan, bahkan kematian.
Infeksi pada mata merupakan kasus yang jarang terjadi. Namun, menurut peneliti, infeksi parasit di mata justru lebih mudah didiagnosis. Sementara infeksi di dalam tubuh bisa diobati dengan memberikan pasien obat antiparasit.
“Infeksi perut merupakan infeksi yang paling banyak ditemukan, namun masih jarang terjadi, dan biasanya tidak bergejala,” jelas Tappe. “Sebaliknya, infeksi mata mudah terlihat dari luar, bersifat simtomatik, namun sangat jarang terjadi.”
ADVERTISEMENT
Pengobatan infeksi di mata bisa dilakukan dengan pembedahan untuk mengeluarkan larva parasit. Efek jangka panjangnya, mata tidak bisa pulih seperti semula akibat peradangan dan jaringan parut pada jaringan mata.
Langkah pencegahan bisa dilakukan dengan cara menjaga kebersihan, memakai sarung tangan, dan mencuci tangan setelah melakukan kontak dengan reptil, serta yang terpenting tidak mengonsumsi daging reptil yang kurang matang.