Pasang Softlens Pakai Tangan Basah, Mata Perempuan Ini Jadi Buta

30 September 2020 14:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lensa Kontak Mata Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Lensa Kontak Mata Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Softlens alias lensa kontak menjadi salah satu alternatif untuk membantu orang-orang yang memiliki kekurangan penglihatan. Di sisi lain, ada beberapa bahaya yang bisa terjadi ketika menggunakan softlens, misalnya, mata merah karena terlalu lama memakai lensa kontak atau cara memasangnya salah tidak sesuai anjuran.
ADVERTISEMENT
Seperti yang terjadi pada perempuan bernama Charlotte Clarkson yang pada akhirnya harus mengalami kebutaan karena tidak hati-hati saat menggunakan lensa kontak. Berdasarkan laporan The Sun, Clarkson memasang softlens ke matanya menggunakan tangan yang masih basah.
Ini sedikit mengejutkan mengingat pemasangannya sendiri membutuhkan softlens dengan keadaan yang basah. Namun, memang perlu cairan khusus pembersih lensa kontak dan tidak bisa dengan air biasa, karena itu akan membuat softlens jadi kesat saat menempel di mata. Clarkson juga bukan seseorang pengguna softlens amatir, mengingat perempuan berusia 24 tahun itu sudah menggunakan alat bantu penglihatan tersebut sejak usia 13 tahun.
Ilustrasi lensa kontak mata. Foto: Pixabay

Diagnosis mata Clarkson

Kejadian yang dialami Clarkson bermula ketika ia sedang berkemah di Kanada untuk ikut liburan anak-anak yang diasuhnya. Kala itu, Clarkson memasang softlens menggunakan tangannya yang masih basah. Lalu keesokan harinya, matanya terasa sakit dan berwarna merah serta mengalami bintitan. Namun ia berpikir itu hanyalah bintitan biasa dan akan sembuh dengan sendirinya.
ADVERTISEMENT
Setelah beberapa hari tidak kunjung sembuh, Clarkson memeriksakan ke dokter dan mendapatkan beberapa resep obat. Namun, beberapa minggu kemudian mata Clarkson justru semakin parah sampai majikannya tak tega dan mengantar Clarkson ke spesialis mata.
Setelah pemeriksaan, bintitan itu diketahui disebabkan oleh HSV keratitis, infeksi yang disebabkan oleh virus herpes mulut. Dari situ, Clarkson sadar bahwa obat yang ia konsumsi selama ini tidak berpengaruh dalam kesembuhan matanya.
Semakin hari matanya semakin meradang hingga akhirnya ia dirawat di rumah sakit dan ditempatkan di ruangan gelap selama sekitar satu minggu. Kian hari bengkak di mata Clarkson semakin parah sehingga membuat wajah bagian kanannya ikut membengkak. Pandangan Clarkson juga kabur.
Lensa Kontak Mata Foto: Pixabay

Ada parasit kecil bernama acanthamoeba

Delapan minggu berlalu, mata Clarkson masih merasa sakit. Perawat yang menanganinya bertanya apakah Charlotte menggunakan softlens dan pernah memasangnya dalam keadaan tangan yang basah.
ADVERTISEMENT
"Saya ingat ketika saya menghindari menggunakan handuk yang sama di perkemahan saya biasanya hanya mengibaskan tangan hingga kering dan bersiap-siap untuk tidur dan memasang lensa kontak,” jelasnya. “Saya hanya tidak pernah menyangka mengenakan lensa kontak dengan tangan yang sedikit lembap dapat menyebabkan masalah seperti itu."
Ternyata, diagnosis lanjutan menyebutkan Clarkson mengalami acanthamoeba keratitis, peradangan pada selaput bening mata yang disebabkan oleh parasit bernama acanthamoeba. Ya, ada parasit kecil yang bersembunyi di kornea mata kanan Clarkson.
Parasit ini biasa ditemukan di tanah dan air, termasuk air ledeng. Namun dalam kasus Clarkson, acanthamoeba bisa masuk ke kornea matanya karena kebersihan pemasangan lensa kontak yang buruk.
Ilustrasi parasit. Foto: David Williams/Illinois State University via Wikimedia Commons
Menurut John Dart, konsultan oftalmologi dari Institute of Ophthalmology di University College London, Inggris, kasus seperti Clarkson sering kali terjadi karena salah diagnosis di awal, biasanya karena tes kornea hanya mendeteksi setengah dari infeksinya saja. Hal ini yang membuat pasien seperti Charlotte salah langkah dan terlambat untuk diselamatkan.
ADVERTISEMENT
Dokter juga mengatakan, bahwa pasien yang mengalami infeksi akibat parasit seperti yang dialami Clarkson sebenarnya bisa sembuh total, jika mereka mendapatkan perawatan yang tepat dalam kurun waktu satu bulan. Jika tidak, pasien tersebut berisiko mengalami kebutaan.
Penglihatannya pun semakin buruk tiap hari. Dokter menyarankannya untuk pulang dan beristirahat ketika Clarkson sudah tidak bisa lagi membaca garis grafik.
Alhasil, Clarkson pulang ke tempat tinggalnya di Skotlandia dan melakukan pengobatan steroid selama enam bulan. Namun, tidak ada satupun yang berhasil mengembalikan penglihatannya. 
Clarkson sangat menderita dan ia kembali dirawat di rumah sakit selama empat hari. Kala itu, matanya sangat sensitif dengan cahaya sekecil apa pun. “Saya terjebak di rumah dan terbaring di tempat tidur. Saya bahkan tidak bisa menonton film atau membaca karena dunia benar-benar terlalu cerah bagi saya,” ceritanya.
Lensa Kontak Mata Foto: Pixabay
Satu-satunya cara untuk memulihkan penglihatan mata kanannya ialah dengan melakukan transplantasi kornea. Kornea yang rusak diganti dengan kornea donor. Hanya saja, pasien dengan kondisi Clarkson memiliki risiko kegagalan yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Beruntungnya, setelah 18 bulan berlalu, kehidupan Clarkson kembali normal. Ia bisa beraktivitas dengan satu matanya. Dia pun kembali bekerja sebagai pengasuh. 
Clarkson juga harus menggunakan obat tetes mata sekali sehari. Ia sangat sadar bahwa dia mungkin harus terus menggunakannya seumur hidupnya, karena obat tersebut tidak membunuh parasit tetapi membuatnya ‘hiberneasi’ dan akan aktif kembali tanpa obat.