Pasangan Penguin Gay Curi Telur Milik Penguin Lesbian, Apakah Bisa Menetas?

22 Oktober 2020 10:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penguin beraktivitas di taman hiburan Ocean Park, yang saat ini ditutup, di Hong Kong, China. Foto: AFP/RICHARD A. BROOKS
zoom-in-whitePerbesar
Penguin beraktivitas di taman hiburan Ocean Park, yang saat ini ditutup, di Hong Kong, China. Foto: AFP/RICHARD A. BROOKS
ADVERTISEMENT
Sepasang penguin gay dilaporkan mencuri telur pasangan penguin lain di kebun binatang Dierenpark, Belanda. Ini merupakan kali kedua mereka mencuri telur pasangan penguin lain untuk menjadi seorang ayah.
ADVERTISEMENT
Tak tanggung-tanggung, pasangan penguin Afrika jantan itu mencuri seluruh sarang burung milik korbannya, menurut laporan media lokal De Stentor. Meski demikian, tidak disebutkan berapa telur yang mereka curi.
Sebelumnya, pasangan penguin tesebut telah mencuri telur pasangan penguin lain pada November 2019. Namun, telur yang mereka curi saat itu tidak menetas, sehingga pasangan gay itu tetap tidak memiliki anak.
Penjaga kebun binatang Dierenpark, Sander Drost menyebut, bahwa nasib telur yang mereka curi baru-baru ini juga tidak mungkin menetas. Sebab, pasangan gay tersebut mencurinya dari pasangan penguin betina lesbian. Artinya, telur tersebut tidak dibuahi.
"Sangat mengejutkan bahwa pasangan gay mulai berkembang biak di sarang penguin lesbian. Kami sudah tahu bahwa telur tidak dibuahi,” kata Drost kepada De Stentor.
Penguin Gentoo sesama jenis di Spanyol dan bayi mereka Foto: Instgaram Oceanographic Valencia
Drost menambahkan, pasangan penguin gay itu saat ini bergiliran duduk di atas telur, sementara yang lain mencari makan. Pasangan gay tersebut merupakan pasangan dominan di kebun binatang Dierenpark, yang memiliki dan merawat 17 penguin.
ADVERTISEMENT
Adapun pasangan lesbian yang jadi korban pencurian belum membangun sarang baru. Namun, kata Drost, mereka akan segera mulai membangun sarang baru dan bertelur. Penguin biasanya berkembang biak dua kali setahun.
“Mungkin suatu saat kita akan menyambut anak penguin yang telah ditetaskan oleh pasangan gay. Siapa tahu mereka bisa sukses tahun depan," katanya.
Homoseksualitas sendiri cukup umum bagi penguin. Selain pasangan di Belanda, sejumlah kebun binatang di negara lain juga punya pasangan penguin gay.
Menurut laporan Live Science, beberapa pasangan penguin gay yang terkenal adalah Roy dan Silo, penguin chinstrap jantan (Pygoscelis antarcticus) yang tinggal di Central Park Zoo di New York City, AS. Keduanya telah berpasangan selama enam tahun.
Sejumlah penguin beraktivitas di taman hiburan Ocean Park, yang saat ini ditutup, di Hong Kong, China. Foto: AFP/RICHARD A. BROOKS
Selain itu, ada pula Skip dan Ping, penguin raja (Aptenodytes patagonicus) di Zoo Berlin, Jerman, yang secara sadar berpasangan meski sama-sama pejantan. Lalu, ada pula pasangan Sphen and Magic, penguin gentoo (Pygoscelis papua) berjenis kelamin jantan di Sea Life Sydney Aquarium, Australia.
ADVERTISEMENT
Ketiga pasangan sesama jenis ini pun membina telur mereka sendiri. Silo dan Roy, misalnya, menetaskan anak mereka pada tahun 2004, sementara anak dari Sphen dan Magic, yang sempat viral di Twitter dengan nama Baby Sphengic, menetas pada 19 Oktober 2018.
Adapun Skip dan Ping tetap tidak memiliki anak. Mereka berdua sempat memiliki telur pada 2019 lalu. Namun, telur yang tidak dibuahi itu "meledak" pada 2 September, menurut laporan media lokal Jerman, The Local.
Penguin bukan satu-satunya burung yang membentuk hubungan homoseksual. Lebih dari 130 spesies burung dikenal karena perilaku homoseksualnya, yang dapat mencakup ritual pacaran yang kompleks, kontak alat kelamin, dan bahkan bersarang bersama selama bertahun-tahun, menurut laporan Live Science.
ADVERTISEMENT