Pemudik Motor Jangan Coba-coba Lepas Masker, Ini Bahayanya

27 April 2022 8:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pemudik sepeda motor melintasi jalan arteri Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (29/5). Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pemudik sepeda motor melintasi jalan arteri Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (29/5). Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
ADVERTISEMENT
Penggunaan masker sejatinya disarankan bagi seluruh pengguna sepeda motor, termasuk para pemudik. Masker digunakan sebagai safety tool yang menjamin keselamatan pemudik selama perjalanan.
ADVERTISEMENT
Selain sebagai alat pelindung diri dari penyebaran COVID-19, masker pada pemudik sepeda motor berperan dalam memfilter udara dari debu dan gas polusi kendaraan selama di sepanjang perjalanan.
Arus mudik yang ramai kendaraan memicu peningkatan level polusi udara. Belum lagi jika ada hambatan berupa kemacetan di sepanjang jalan.
Dilansir dari laman Science Daily, kadar partikel polusi pada kondisi jalan sibuk atau macet mengalami peningkatan hingga 29 kali lipat. Informasi tersebut menggambarkan betapa berbahayanya pemudik motor tanpa menggunakan masker dan terjebak kemacetan selama arus mudik.

Alasan pakai masker bagi pemudik motor

Pemudik motor sangat disarankan memakai masker selama perjalanan untuk meminimalisasi dampak dari partikel polusi, seperti gas emisi kendaraan dan debu. Gas karbon monoksida menjadi gas paling berbahaya yang dapat ditemui di sepanjang jalur mudik.
ADVERTISEMENT
Kadar gas ini akan meningkat saat terjadi penumpukan kendaraan dengan volume banyak di suatu tempat.
com-Kendaraan turut menyumbang polusi ibukota. Foto: Shutterstock
Sebuah riset dalam Jurnal Kesehatan Masyarakat menjelaskan, emisi gas karbon monoksida meningkat 6 kali saat terjadi kemacetan lalu lintas. Adanya peningkatan jumlah ini terjadi karena proses pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar kendaraan yang terjebak kemacetan.
Saat kondisi macet, probabilitas paparan pada pemudik kendaraan bermotor lebih tinggi terutama bagi mereka yang tidak menggunakan masker. Gas karbon monoksida akan mudah terhirup dan menyebabkan kondisi serius pada pemudik dengan motor.
Gas karbon monoksida sangat beracun bagi tubuh. Apabila terhirup dengan jumlah banyak dalam waktu singkat, dapat menimbulkan beberapa gejala keracunan.
Kondisi di atas terjadi karena gas karbon monoksida yang terhirup akan berikatan dengan hemoglobin darah. Hemoglobin yang seharusnya berikatan dengan oksigen dihambat oleh karbon monoksida, sehingga kadar oksigen tubuh menurun dan menimbulkan kondisi keracunan.
ADVERTISEMENT
Para pemudik sepeda motor sudah seharusnya melengkapi alat pelindung diri, tidak hanya masker saja. Jaket berlengan panjang untuk mengantisipasi paparan sinar UV matahari dan helm dengan penutup kaca sangat disarankan dipakai selama mudik.