Peneliti Gali Lubang Sedalam 2 Kilometer di Lapisan Es Antartika

28 Januari 2019 10:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peneliti British Antartic Survey berhasil melakukan pengeboran pada lapisan es di Antartika Barat sedalam 2 kilometer. (Foto: British Antartic Survey via Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
Peneliti British Antartic Survey berhasil melakukan pengeboran pada lapisan es di Antartika Barat sedalam 2 kilometer. (Foto: British Antartic Survey via Twitter)
ADVERTISEMENT
Peneliti dari British Antarctic Survey (BAS) berhasil melakukan pengeboran pada lapisan es di Antartika Barat sedalam 2 kilometer, atau lebih tepatnya mencapai kedalaman 2.152 meter. Tim peneliti BAS berhasil membuat lubang sedalam 2 kilometer ini setelah melakukan penggalian selama 63 jam secara terus menerus di Aliran Es Rutford.
ADVERTISEMENT
Lubang ini merupakan lubang terdalam yang pernah dibor dengan menggunakan pemboran air panas. Sebelumnya, tim dari Caltech pernah melakukan pengeboran sedalam 1.188 meter di Antartika dan tim lainnya melakukan pengeboran sedalam 1.615 kilometer di Greenland.
Pengeboran ini dilakukan dengan menggunakan air panas hingga mereka dapat mencapai endapan di bawah lapisan es. Setelah itu, mereka memasukan peralatan ke dalam lubang untuk mengukur tekanan air, suhu es, dan kerusakan yang terjadi.
Tujuan dari pengukuran ini adalah untuk memahami keadaan es di kedalaman sehingga peneliti dapat lebih memahami bagaimana reaksi wilayah tersebut terhadap perubahan iklim sehingga mereka dapat memprediksi nasib dari Antartika ke depannya.
“Aliran Es Rutford adalah gletser yang mengalir dengan cepat, satu meter per hari, dengan lebar 28,9 kilometer dan kedalaman lebih dari 19,3 kilometer. Aliran es ini telah dipelajari selama hampir 40 tahun. Aliran es mengeringkan sebagian besar es dari Antartika. Memahami betapa mudahnya aliran es meluncur di lapisan es ke laut sangat penting bagi upaya untuk memprediksi perubahan di permukaan laut," kata Keith Makinson, ahli oseanografi fisik di BAS, kepada Newsweek.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, tantangan terbesar saat mengebor lapisan es adalah karena suhunya yang mencapai minus 30 derajat Celcius. Sehingga, saat mereka berhasil membor lubang, lubang tersebut akan segera menutup lagi karena es kembali membeku.
“Ada jendela waktu terbatas sekitar 24 jam saat lubangnya cukup besar untuk peralatan bisa masuk,” kata Makinson. “Setelah dua atau tiga hari, lubang itu benar-benar membeku kembali. Hal ini membuat pengeboran dan penelitian benar-benar dilakukan di bawah tekanan.”
Antartika Barat telah tertutup es selama jutaan tahun. Wilayah tersebut membeku sekitar 34 juta tahun lalu sehingga menjadi wilayah yang ditutupi es seperti sekarang.
Namun kini, perubahan iklim menyebabkan Lapisan Es Antartika Barat menjadi tidak stabil, sehingga berisiko runtuh. Jika ini terjadi, para ilmuwan memperkirakan akan terjadi kenaikan permukaan laut antara dua hingga tiga meter.
ADVERTISEMENT