Peneliti Sebut Tanaman Bisa Keluarkan Suara saat Stres

8 Desember 2019 12:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tanaman. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tanaman. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saat stres melanda, berteriak adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk melepas penat dan kekesalan. Ternyata, hal ini juga dilakukan oleh tanaman.
ADVERTISEMENT
Dalam riset baru dikatakan, beberapa tanaman bisa memancarkan suara ultrasonik ketika mereka berada di bawah tekanan (stres) atau ancaman. Hebatnya, setiap suara yang dikeluarkan bisa berisi informasi tentang keadaan mereka.
“Temuan ini dapat mengubah cara kita berpikir tentang kerajaan tumbuhan yang dianggap tak bersuara,” tulis peneliti sebagaimana dikutip IFL Science.
Dalam studi sebelumnya, para peneliti menemukan bahwa stres yang disebabkan oleh perubahan iklim, panas terik, dan “serangan herbivora” dapat mengubah fenotip tanaman yang mengakibatkan perubahan warna, bau, dan bentuk.
Benih tanaman. Foto: Toshiko/kumparan
Tanaman stres juga ditemukan dapat mengeluarkan senyawa organik yang mudah menguap. Adapun untuk memeriksa apakah tanaman dapat mengeluarkan suara atau tidak, tim ilmuwan dari Tel Aviv University merekam tanaman tomat dan tembakau yang kekurangan air. Mereka juga memotong batang dan membuat kedua tanaman itu tidak nyaman. Mikrofon fokus pada rentang suara ultrasonik antara 20 hingga 50 kHz.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, tanaman dengan kondisi itu ternyata memancarkan lebih banyak suara ketimbang kelompok tumbuhan yang dirawat dengan baik. Tidak hanya itu, suara yang dikeluarkan dapat berbeda-beda sesuai kondisi yang dialaminya, atau dengan kata lain bunyi yang dikeluarkan bisa membawa informasi tentang keadaan fisiologis tanaman.
Bagaimana peneliti bisa menangkap suara tanaman? Mereka menggunakan mesin khusus yang dirancang untuk bisa membedakan antara suara tanaman dengan suara di sekitar lingkungan. Bahkan, mesin ini diklaim bisa menerjemahkan suara tanaman, baik ketika mereka kekurangan air atau sedang dipotong.
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana tanaman bisa mengeluarkan suara sedangkan mereka tidak memiliki pita suara?
Menurut periset, ini bisa terjadi karena hasil dari proses internal yang dikenal sebagai kavitasi, ketika gelembung udara terbentuk dan meledak di dalam xilem. Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa kavitasi dapat menghasilkan getaran kendati belum dikaitkan dengan transmisi suara.
Stan tanaman di pameran Flora dan Fauna (Flona) Tahun 2019 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Suara-suara itu bahkan bisa didengar dari jarak 5 meter. Peneliti menduga, suara tanaman juga bisa didengar oleh spesies lain yang memiliki indera pendengaran sensitif, seperti tikus dan ngengat.
ADVERTISEMENT
“Hasil kami menunjukkan bahwa hewan, manusia, dan mungkin tanaman lain, dapat menggunakan suara yang dipancarkan oleh tanaman untuk mendapatkan informasi tentang kondisi mereka,” tulis peneliti.
Kendati studi ini belum dipublikasikan, namun para ilmuwan mengatakan bahwa temuannya bisa menambah pemahaman baru tentang evolusi tanaman dan ekologi di seluruh dunia.
“Temuan ini dapat membantu membuka jalan baru untuk memahami tanaman dan bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungan mereka, khususnya dalam lingkungan pertanian. Mendengarkan tanaman dapat membantu memonitor apakah tanaman membutuhkan air atau tidak. Ini berpotensi menghemat penggunaan dan meningkatkan hasil di masa depan,” ungkap peneliti.