Peneliti Temukan Cara untuk Perlambat Penuaan

11 Oktober 2018 12:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mencegah Tanda-tanda Penuaan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Mencegah Tanda-tanda Penuaan (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Saat usia seorang manusia bertambah, maka sel-sel yang ada di tubuhnya akan mulai rusak secara perlahan-lahan. Kerusakan sel inilah yang kemudian akan menggiring pada proses penuaan.
ADVERTISEMENT
Orang yang masih muda memiliki sistem kekebalan tubuh yang sehat sehingga mampu membersihkan sel-sel yang rusak. Tapi seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh tidak bisa membersihkan sel-sel yang rusak secara efektif sehingga menyebabkan sel-sel rusak terakumulasi dalam tubuh.
Sel-sel yang terakumulasi inilah yang kemudian menyebabkan peradangan dan melepaskan enzim yang merusak jaringan di dalam tubuh sehingga tubuh orang yang mengalami penuaan akan menjadi lemah dan rentan terkena banyak penyakit.
Kabar gembira datang dari sekelompok peneliti dari The Scripps Research Institute, University of Minnesota Medical School, Mayo Clinic, dan berbagai institusi lainnya. Dari riset yang mereka lakukan, mereka berhasil menemukan salah satu cara untuk memperlambat penuaan.
Hasil riset mereka yang telah dipublikasikan di jurnal EbioMedicine pada September 2018 ini menemukan, fisetin terbukti bisa mengurangi tingkat sel-sel yang rusak di dalam tubuh. Kemampuan fisetin ini ditemukan setelah mereka gunakan untuk mengobati tikus yang hampir mati dan kemudian terlihat adanya peningkatan dalam kesehatan serta umur tikus tersebut.
ADVERTISEMENT
Fisetin sendiri merupakan senyawa flavonoid yang secara alami banyak ditemukan di dalam buah-buahan dan sayur-sayuran. Jadi, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memperlambat penuaan tubuh adalah dengan mengonsumsi banyak buah dan sayur.
Banyak makan sayur saat puasa. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Banyak makan sayur saat puasa. (Foto: Thinkstock)
Prosedur riset
Riset mengenai efek fisetin pada sel-sel yang rusak ini dilakukan dengan menggunakan mass cytometry atau CyTOF, teknologi yang dipakai pertama kalinya untuk penelitian soal proses penuaan.
Selain menguji efek fisetin terhadap sel-sel tikus, tim peneliti juga menguji fisetin pada jaringan lemak manusia di laboratorium, untuk melihat bagaimana senyawa ini akan berinteraksi dengan sel-sel manusia. Karena fisetin ini terbukti mampu mengurangi sel-sel tua dalam jaringan lemak manusia, para ilmuwan berpikir kemungkinan fisetin juga akan bekerja mengurangi sel-sel rusak di dalam tubuh manusia.
ADVERTISEMENT
"Hasil (riset) ini menunjukkan bahwa kita dapat memperpanjang periode kesehatan kita, yang disebut health span (rentang kesehatan), bahkan menjelang akhir kehidupan," kata Paul D. Robbins, staf pengajar di University of Minnesota Medical School selaku salah satu peneliti dalam riset ini, sebagaimana dilansir Science Daily.
Ilustrasi penuaan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penuaan. (Foto: Thinkstock)
Meski terlihat menjanjikan, penelitian ini belum sepenuhnya sempurna dan masih dibutuhkan penelitian lanjutan untuk menjawab beberapa pertanyaan yang tersisa. Salah satunya adalah ketika penelitian dilakukan pada jaringan lemak manusia, ternyata dosis fisetin yang ada di dalam buah dan sayur tidak cukup untuk memperlambat penuaan pada manusia.
"Masih banyak pertanyaan yang harus dijawab, termasuk dosis yang tepat, misalnya," ujar Robbins.