Peneliti Temukan Fosil Cacing Penis Purba, Predator Super Seram di Lautan

11 November 2021 16:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cacing penis Kambrium menghuni cangkang hyolith. Foto:  Zhang Xiguang
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cacing penis Kambrium menghuni cangkang hyolith. Foto: Zhang Xiguang
ADVERTISEMENT
Bumi era Kambrium, atau sekitar 534 juta hingga 490 juta tahun lalu, dipenuhi dengan keanekaragaman hayati yang menjadi nenek moyang seluruh hewan modern saat ini. Salah satu makhluk ganas yang paling ditakuti di lautan kala itu adalah cacing penis, predator puncak laut purba.
ADVERTISEMENT
Cacing penis biasa disebut priapulida, namanya diambil dari dewa alat kelamin laki-laki Yunani, Priapus. Mereka adalah cacing laut yang telah bertahan lebih dari 500 juta tahun. Keturunannya saat ini sebagian besar hidup tak terlihat di liang berlumpur jauh di bawah air. Mereka terkadang membuat panik para nelayan karena bentuknya yang menyerupai penis.
Belum lama ini sekelompok peneliti menemukan empat fosil nenek moyang dari priapulida di dalam cangkang berbentuk kerucut hyoliths, kelompok hewan laut yang telah punah. Risetnya telah diterbitkan di jurnal Current Biology pada 7 November 2021 lalu.
Dari fosil itu terungkap bahwa cacing penis purba pernah menjadi momok yang menakutkan di zaman Kambrium awal. Mereka tersebar luas di seluruh dunia dan punya mulut yang dapat memanjang, lengkap dengan taring untuk mengunyah makhluk lain di laut.
ADVERTISEMENT
Meski cacing penis purba menjadi pemangsa ulung, nyali mereka disebut tak sepadan dengan wujudnya yang menyeramkan. Priapulida purba adalah hewan penakut.
Salah satu fosil yang menunjukkan cacing penis yang kedinginan di dalam cangkang hyolith yang mati. Foto: Zhang Xiguang
Karena semua cacing ditemukan dalam jenis cangkang dan posisi yang sama, kemungkinan si priapulida purba telah menjadikan cangkang sebagai rumahnya, seperti yang dilakukan kelomang modern. Dengan begitu, cacing penis punya gaya hidup pertapa ratusan juta tahun lalu. Artinya, mereka enggak mau berkeliaran berburu mangsa dengan bebas sepeti hiu, tapi diam di cangkang sampai mangsa menghampirinya.
"Satu-satunya penjelasan yang masuk akal adalah bahwa cangkang ini merupakan rumah mereka. Ini benar-benar mengejutkan," ujar Martin Smith, rekan penulis studi yang merupakan seorang profesor paleontologi di Durham University di Inggris, kepada Live Science.
ADVERTISEMENT
Tim menemukan empat fosil cacing penis pertapa dalam koleksi deposit fosil Guanshan dari China Selatan. Endapan fosil ini berasal dari Kambrium awal, sekitar 525 juta tahun lalu. Di setiap cangkang, bagian bawah cacing berada di bagian bawah kerucut, sementara kepala dan mulut menjuntai ke samping --tampak seperti es krim yang meleleh.
Peneliti mengatakan, selain dijadikan rumah, cangkang juga telah menjadi tempat berlindung seumur hidup cacing penis dari pemangsa Kambrium. Jenis perilaku pertapa ini belum pernah terlihat pada priapulida atau pada spesies manapun sebelum era Mesozoikum 250 juta hingga 65 juta tahun lalu.