news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Peneliti Temukan Misteri Penyebab Bau Dahsyat Ketiak

29 Juli 2020 10:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bulu ketiak perempuan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bulu ketiak perempuan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Bagi beberapa orang, bau badan bisa sangat mengganggu. Bahkan sampai mengakibatkan migrain atau sakit kepala. Bau badan biasanya terjadi ketika seseorang tidak membersihkan diri atau karena keringat berlebih dalam aktivitas sehari-hari. Bau menyengat ini berasal dari ketiak basah, menembus baju dan menyebarkan aroma tak sedap ke orang lain.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, para peneliti berhasil menemukan biang kerok penyebab bau pada ketiak. Diterbitkan dalam jurnal Nature, peneliti menyebut bahwa aroma bau yang dikeluarkan tubuh disebabkan oleh enzim yang ditemukan di dalam bakteri tertentu.
Para peneliti dari University of York bersama para ilmuwan dari Unilever telah menemukan ‘enzim BO’ yang terdapat dalam bakteri penyebab bau ketiak. Enzim yang disebut CT lyase ini memproduksi thioalcohols, yakni strain bakteri milik keluarga Staphylococcus.
“Menganalisis struktur enzim BO ini telah memungkinkan kami menentukan molekuler di dalam bakteri tertentu yang membuat molekul bau,” ujar Dr Michelle Rudden, rekan penulis studi dari Departemen Biologi University of York dalam sebuah pernyataan.
Ibu hamil ketiak hitam atau bau badan. Foto: Shutterstock
“Ini adalah sebuah kemajuan dalam memahami bagaimana bau tubuh bekerja dan akan menginginkan pengembangan inhibitor untuk menghentikan produksi BO pada sumbernya tanpa mengganggu microbiome di ketiak.”
ADVERTISEMENT
Bakteri Staphylococcus hominis penghasil enzim BO adalah bagian dari mikroba kulit manusia. Meski menyebabkan bau, mereka tidak membahayakan kulit makhluk hidup. Menurut peneliti, bakteri S. hominis ini sejatinya sudah ada sebelum manusia datang. Artinya, mereka telah menempel di tubuh nenek moyang primata.
Meski bau badan sangat mengganggu bagi manusia, tapi bagi hewan, bau yang dihasilkan dari S. hominis sangat berguna untuk berkomunikasi satu sama lain. Begitupun bagi nenek moyang primata, bau S. hominis telah dijadikan alat untuk berkomunikasi dan memiliki arti sangat mendalam.
“Sangat menarik untuk menemukan enzim penyebab bau utama yang terdapat dalam beberapa bakteri ketiak tertentu dan berkembang selama jutaan tahun di tubuh manusia,” ujar Dr. Gordon James, rekan penulis dari Unilever.
ADVERTISEMENT