Peneliti Temukan Trik untuk Kembalikan Mood dalam 12 Menit
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu merasa sedih? Apakah kamu berniat untuk keluar dari rasa sedihmu itu? Jangan khawatir, karena baru-baru ini para peneliti telah menemukan metode baik untuk menghilangkan rasa sedih atau memperbaiki mood yang kacau balau.
ADVERTISEMENT
Untuk membuktikan hal itu, para peneliti dari Lowa State University melibatkan 496 partisipan. Para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan kondisi yang dialami oleh masing-masing peserta.
Setiap kelompok diberi tugas untuk menyelesaikan survei sebelum menghabiskan waktu 12 menit untuk berjalan-jalan di sekitar lorong universitas, sembari melihat dan memikirkan orang-orang yang mereka lihat. Perbedaannya terletak pada sugesti yang diberikan kepada masing-masing kelompok dalam memikirkan orang-orang yang mereka lihat tersebut.
ADVERTISEMENT
127 orang yang tergabung dalam kelompok “cinta kasih’’ ditugaskan untuk berpikir “Saya berharap orang ini bahagia,” dan memahaminya dengan tulus setiap melihat orang-orang yang mereka temui.
Semantara itu, 125 orang yang tergabung dalam kelompok “interkoneksi” ditugaskan untuk memikirkan cara untuk terhubung dengan orang yang mereka lihat; yaitu, dengan berpikir sesuatu yang bisa dimiliki bersama, seperti kelas yang sama, atau harapan dan kekuatan yang bisa dibagi, atau pergi bersama ke restoran yang sering dikunjungi.
Sedangkan 109 orang yang ditempatkan dalam kelompok “perbandingan sosial”, para peserta harus memikirkan sebuah cara agar mereka lebih baik dari orang yang mereka lihat.
Dan 135 orang dalam kelompok “kontrol” diinstruksikan untuk fokus pada hal-hal yang dilihatnya, tanpa melakukan penilaian, seperti warna pakaian dan tekstur, tata rias, dan barang-barang yang mungkin dibawa orang lain.
Ketika mereka kembali, para peserta harus menyelesaikan lebih banyak survei yang diberikan, seperti mengukur kecemasan, kebahagiaan, kepuasan, empati, keterhubungan, kepedulian, dan kepuasan.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, partisipan di riset yang terlibat dalam kegiatan ini merasakan perubahannya, yakni kecemasan menjadi berkurang, mereka menjadi lebih bahagia dan berempati, serta merasa lebih terhubung secara sosial.
"Berjalan-jalan dan menawarkan kebaikan kepada orang lain di dunia mengurangi kecemasan dan meningkatkan kebahagiaan dan merasa terhubung secara sosial," kata psikolog Douglas Gentile dari Iowa State University, seperti dikutip dari Science Alert.
"Ini adalah strategi sederhana yang tidak memakan banyak waktu yang dapat kamu masukkan ke dalam kegiatan sehari-harimu," sambung Gentile.
Yang lebih mengejutkan, jenis kelamin dan kepribadian seseorang ternyata tidak mempengaruhi tingkat perubahan tersebut. Di sisi lain, kelompok “pembanding sosial ke bawah” mendapat skor lebih rendah dari kelompok “cinta kasih”, terutama soal empati, kepedulian, dan hubungan.
ADVERTISEMENT
“Pada intinya, kelompok ‘perbandingan sosial ke bawah’ merupakan strategi kompetitif,” ujar Dwan Sweet, psikolog dari lowa State University. “Bukan tidak memiliki manfaat, tetapi pola pikir kompetitif telah dikaitkan dengan stres, kegelisahan, dan depresi,” imbuhnya.
Terlepas dari itu semua, cara-cara yang ditunjukkan dalam penelitian ini patut dicoba, Mungkin saja benar-benar bisa mengembalikan mood kamu menjadi lebih baik lagi.