Peneliti Ungkap Misteri Awetnya Senjata Terakota Berusia 2.000 Tahun

7 April 2019 19:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patung Prajurit Terakota Foto: Shutterstock/Zhao Jian Kang
zoom-in-whitePerbesar
Patung Prajurit Terakota Foto: Shutterstock/Zhao Jian Kang
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Senjata perunggu Pasukan Terakota yang terkenal di China awet selama 2.000 tahun lamanya. Walau sudah berumur ribuan tahun, senjata-senjata ini masih dalam kondisi yang baik dan jadi ilmu pengetahuan bagi dunia arkeologi.
ADVERTISEMENT
Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan, bagaimana bisa senjata-senjata itu begitu awet dalam waktu yang lama?
Ada hipotesis yang mengatakan senjata kuno China itu memiliki sejenis teknologi tinggi untuk menjaganya tetap dalam kondisi yang baik. Kini, sekelompok ilmuwan mengaku telah menyelesaikan misteri terkait hal ini.
Menurut para peneliti itu, tanah di sekitar terkuburnya senjata perunggu itu memiliki pengaruh terhadap kondisi senjata. Penelitian ini menunjukkan adanya kandungan kromium yang ditemukan pada tombak, pedang, dan senjata yang biasanya dilapisi pada patung prajurit.
Jadi, bagaimana tanah itu bisa merawat senjata perunggu dengan baik?
Di dalam tanah tersebut ada kandungan pH basa, partikel kecil dan kandungan organik rendah yang menjaga senjata perunggu dari pembusukan. Para ahli menambahkan, kandungan timah di dalam logam perunggu senjata Pasukan Terakota juga membantu mengawetkan senjata tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami menemukan kandungan kromium di dalam pernisnya, tetapi hanya ada sebuah jejak kromium di pigmen dan tanah sekitarnya, mungkin terkontaminasi," kata Marcos Martinon Torres, peneliti dari University of Cambridge di Inggris.
"Tingginya kandungan kromium di logam perunggu pada bagian senjata selalu dikaitkan dengan elemen organik pencegah karatan, seperti pada tombak atau gagang senjata yang terbuat dari kayu dan bambu, yang juga dipernis. Jelasnya, pernis adalah sumber kandungan pada perunggu yang tidak berkaitan dengan kromium, bukan sebuah perawatan anti karat kuno," ujar Torres.
Para peneliti menganalisis 464 senjata perunggu Pasukan Terakota dan kandungan kromiumnya. Lebih lanjut, para peneliti juga melakukan pengukuran pada tanah, untuk mencari tahu apakah ada pengaruhnya terhadap kondisi senjata yang masih tajam dan mengkilap.
ADVERTISEMENT
Para peneliti juga menemukan tanah di kuburan Pasukan Terakota di China sangat berbeda dengan di Inggris. Hal itu terbukti dari hasil laboratorium yang menunjukkan kualitas senjata di tanah Xi'an jauh lebih baik dibandingkan di Inggris.
Hasil penelitian yang dipublikasikan di Scientific Reports ini berhasil memikat para arkeolog untuk mengungkap rahasia baru mengenai Pasukan Terakota. Bahkan menurut mereka, penelitian ini dapat menjadi riset yang panjang.
"Penelitian ini sangat menakjubkan karena memiliki wawasan yang sangat luas dan rinci. Bukti-bukti ini menjadi pelengkap cerita dari strategi produksi kerajinan di awal kekaisaran pertama China," kata Andrew Bevan, salah satu peneliti dari University College London di Inggris.