Penjelasan Asal Muasal Emas di Bumi

11 April 2018 15:04 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Emas di Tambang Clogau (Foto: Reuters/Phil Noble )
zoom-in-whitePerbesar
Emas di Tambang Clogau (Foto: Reuters/Phil Noble )
ADVERTISEMENT
Emas merupakan logam mulia yang menjadi salah satu elemen penting dalam kehidupan manusia sejak zaman dahulu hingga sekarang. Banyak kegunaan dari emas yang dimanfaatkan oleh manusia, misalnya dijadikan sebagai mas kawin hingga komponen komputer, sehingga membuat emas banyak dicari.
ADVERTISEMENT
Meski banyak dimanfaatkan, elemen yang memiliki simbol Au dalam tabel periodik kimia itu sebenarnya terbilang langka di Bumi ini.
Tentu kita sering bertanya dari manakah emas berasal? Apakah berasal dari Bumi? Lalu, bagaimana emas bisa terbentuk?
Menurut situs edukasi TED-Ed, emas yang ada di Bumi berasal dari luar angkasa. Tepatnya emas-emas tersebut terbentuk saat terjadinya supernova, yaitu fenomena meledaknya suatu bintang di luar angkasa.
Saat itu, material-material emas masih berada dalam bentuk gas dan debu yang kemudian memadat menjadi planet. Di Bumi, emas-emas tersebut tersebar di bagian dalam perut Bumi akibat adanya aktivitas geotermal.
Baru kemudian setelah emas ditambang dan diolah, bijih-bijih emas di perut Bumi tersebut bisa menjadi suatu alat atau perhiasan yang biasa kita lihat saat ini.
Gold Souk, toko perhiasan di Old Dubai. (Foto: Dok. Dubai Tourism Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Gold Souk, toko perhiasan di Old Dubai. (Foto: Dok. Dubai Tourism Indonesia)
Proses Terciptanya Emas di Supernova
ADVERTISEMENT
Dalam suatu bintang biasanya terjadi fusi nuklir, proses banyak elemen ringan seperti hidrogen berusaha berubah menjadi elemen yang lebih berat seperti helium, karbon, dan oksigen dalam kurun waktu jutaan tahun.
Elemen-elemen itu berusaha menjadi elemen yang lebih berat lagi seperti besi atau nikel. Namun, saat mereka berusaha menjadi elemen yang lebih berat tersebut, fusi nuklir biasanya telah kehabisan energi.
Hal ini menyebabkan lapisan luar dari bintang menyusut ke inti. Itu terjadi dikarenakan ada tambahan energi mendadak dari lapisan luar yang menimbulkan ledakan yang kita kenal sebagai supernova.
Sisa-sisa Supernova (Foto: Patrick Gilliland)
zoom-in-whitePerbesar
Sisa-sisa Supernova (Foto: Patrick Gilliland)
Pada inti supernova, terdapat suatu tekanan gravitasi ekstrem yang membuat proton dan elektron dipaksa untuk bergabung di intinya sehingga membentuk neutron.
Neutron-neutron ini sendiri sangat mudah ditangkap oleh elemen seperti besi, yang kemudian membuat terbentuknya elemen yang lebih berat lagi yang tak bisa dibuat oleh bintang. Elemen-elemen tersebut adalah perak, emas, timbal hingga uranium.
ADVERTISEMENT
Dalam supernova, elemen-elemen kelas berat tersebut terbentuk dalam hitungan detik saja.
Emas Bisa Dibuat di Bumi
Sebenarnya kita telah bisa memproduksi emas di Bumi. Dengan bantuan akselerator partikel, para peneliti dapat meniru reaksi nuklir kompleks yang membentuk emas di luar angkasa.
Namun mesin tersebut hanya bisa membuat emas dengan mengubah satu per satu atom di suatu elemen. Jadi diperkirakan untuk membuat satu gram emas akan membutuhkan waktu yang sangat lama.
Hal ini menjadikannya sangat tidak efisien dan malah membuat emas tambah mahal harganya karena biaya produksinya yang tinggi.
Mencari Emas di Luar Angkasa
Jika memang suatu saat nanti emas di perut Bumi habis ditambang, ada beberapa tempat lain yang bisa menjadi alternatif manusia dalam mencari emas.
ADVERTISEMENT
Di lautan, diperkirakan ada sekitar 20 juta ton emas yang tersenbunyi, tapi emas-emas tersebut bisa dibilang dalam kondisi partikel yang sangat kecil.
Hal itu menjadikannya sulit dan mahal untuk bisa diproses dengan teknologi sekarang.
Selain itu, seiring dengan kemajuan teknologi ada tempat lain di mana kita bisa mencari emas serta mineral lain, yaitu asteroid atau planet lain.
Sebelum sampai ke sana, untuk sementara ini kita masih harus begantung dengan cara-cara tradisional yang paling ekonomis untuk mendapatkan emas, yaitu menambangnya di perut Bumi.